Sukses

Elspeth Beard, Kelilingi Dunia Karena Patah Hati

Bagi Elspeth Beard, patah hati justru jadi alasan yang kuat agar dirinya keluar dari habitat dan mengelilingi dunia naik motor.

Liputan6.com, London - Patah hati bisa menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang berbahaya. Namun bagi Elspeth Beard, asal Inggris, patah hati justru jadi alasan yang kuat agar dirinya keluar dari habitat dan mengelilingi dunia pakai sepeda motor.

Ketika itu, tahun 1982, Elspeth yang sedang menempuh kuliah arsitektur di London bertemu dan jatuh cinta kepada mahasiswa bernama Alex. Mereka menjalin hubungan sekira dua tahun. Kebetulan keduanya sama-sama menyukai jalan-jalan naik motor.

Dua tahun setelah berpacaran, Alex meninggalkan sepucuk surat di dapur Elspeth. Di dalamnya Alex secara sepihak memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka berdua.

Tentu Elspeth patah hati karena itu. Tidak ada yang lebih menyakitkan ketimbang diputuskan kekasih tanpa alasan yang jelas. Apalagi ketika itu kita tidak bisa dengan mudah menghubungi seseorang karena masih terbatasnya teknologi komunikasi.

Namun Elspeth mencoba tetap tegar dengan tetap melanjutkan studinya, meski harus lulus dengan angka standar. Untuk mengatasi sakit hatinya, Elspeth memutuskan hal yang kelak mengubah jalan hidupnya: ia berkendara dari London ke New York, Amerika Serikat (AS), menggunakan motor BMW R60/6.

Elspeth tidak berhenti di New York. Ia melanjutkan perjalanan ke Kanada, Meksiko, lalu kembali ke Los Angeles. Dari sana, ia mengapalkan motornya untuk berpetualang ke Sydney, Australia. Melalui Singapura, Elspeth kemudian menjelajahi Benua Asia seperti Thailand, dan Pakistan.

Ketika melakukan perjalanan itu, Elspeth tidak sadar bahwa dirinya telah menjadi perempuan asal Inggris pertama yang mengelilingi dunia menggunakan sepeda motor.

Elspeth mengatakan bahwa jati dirinya benar-benar keluar ketika berada di atas sepeda motor. Ia juga menyebut kalau petualangannya benar-benar berkesan karena banyak hal.

"Tidak ada internet, tidak ada navigasi seperti sekarang. Ini adalah petualangan nyata. Saya tidak tahu di mana saya menginap malam itu atau di mana saya bisa makan atau beli bensin. Itu mendebarkan, dan akhirnya aku merasa bebas," ujarnya, dikutip dari Motofire.

Kini, setelah lebih dari 30 tahun, Elspeth telah menuliskan semua pengalamannya dalam sebuah buku.

"Perjalanan itu benar-benar mengubah hidup saya dan menjadikan saya seperti sekarang. Perjalanan itu mengajari saya bahwa tidak ada yang tidak bisa dihadapi dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sekarang saya tidak akan bilang 'tidak' untuk menjawab apa pun," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.