Sukses

Toyota Avanza Pakai Sistem Gerak Roda Belakang, Kenapa?

Sama seperti small MPV Mitsubishi, kebanyakan small MPV gunakan sistem penggerak roda depan.

Liputan6.com, Jakarta - Small MPV (Multi Purpose Vehicle) terbaru Mitsubishi telah diperkenalkan wujudnya. Selain tampang yang modern dan futuristik, mobil ini juga diklaim memiliki performa mumpuni tak kalah dari kompetitornya di kelas low MPV.

Mitsubishi menyebutkan salah satu faktor mobil tersebut tak kalah hebat karena menggunakan sistem penggerak roda depan.

"Secara efisiensi (konsumsi bahan bakar) juga lebih baik ketimbang gerak roda belakang," kata Takaaki Kishii, Chief Product Specialist Product Strategy Division MMC di Fairmount Hotel, Senayan, Jakarta, (24/7/2017).

Penggunaan sistem penggerak roda depan rupanya telah ramai digunakan lebih dahulu oleh model low MPV lain, seperti Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga. Sedangkan Toyota masih menerapkan sistem penggerak roda belakang.

Menanggapi hal masih diterapkannya sistem penggerak roda balakang, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto angkat bicara.

Menurut dia, untuk membuat sebuah produk baru termasuk menentukan sistem penggerak roda belakang, Toyota harus menentukan dari dua faktor. Pertama, mencari tahu kebutuhan konsumen dan costumer behavior dari hasil research.

“Kedua, kami juga ikut government regulasi yang mengarah soal CO2, fuel efisiensi, ramah lingkungan, new technology. Nah itu yang mempengaruhi produk development,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Soerjo, penggunaan sistem penggerak roda belakang tak lain karena Toyota Avanza telah memiliki sejarah panjang melalui Toyota Kijang.

“Kijang itu pertama kali kami buat untuk angkut orang dan juga bisa untuk angkut barang, mulai dari Kijang Doyok. Itu kami pertahankan sampai sekarang,” ungkap Soerjo saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sistem penggerak roda belakang, kata Soerjo, mobil akan memiliki kekuatan dalam hal membawa beban yang lebih besar daripada roda penggerak depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.