Menguji Potensi Mercedes-Benz E-Class Rakitan Lokal

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz E-Class generasi kesepuluh, dinobatkan sebagai mobil mewah terbaik di dunia. Ditawarkan dengan eksterior, interior, fitur, dan performa kelas satu, mobil ini cukup membuat penasaran pecinta roda empat di Tanah Air.

Beruntung, atas undangan PT Mercedes-Benz Distribusi Indonesia (MBDI), Liputan6.com mendapatkan kesempatan menguji dan merasakan langsung kemewahan yang ditawarkan mobil berbanderol Rp 1,129 miliar dan Rp 1,329 miliar (off the road), dari Jakarta menuju Bandung.

Untuk perjalanan kali ini, pabrikan asal Jerman tersebut menyediakan dua tipe E-Class, yaitu E 250 with Avantgarde Line dan E 300 with AMG Line. Untuk etape pertama dari Jakarta menuju Bandung, Liputan6.com mencoba E 300 with AMG.

Penasaran dengan performa mobil ini? Mari kita bahas satu persatu.

Eksterior:

Jika dilihat kasat mata, tiga model Mercedes-Benz baik E-Class, C-Class, dan S-Class memiliki tampilan yang hampir mirip. Bahkan untuk eksterior E-Class ini tidak terlalu memiliki ornamen krom khas mobil mewah, tapi masih hadir dengan kap memanjang dengan atap bergaya coupe.

Bodi mobil ini juga diperpanjang dengan sejumlah ciri khas seperti overhang pendek, sumbu roda panjang, roda ukuran besar 18 inci, dan garis tegas sepanjang bodi samping mengisyaratkan tampilan yang cukup sport dan stylish.

Model ini juga mudah dicirikan dengan gril radiator sport dan bintang besar Mercedes-Benz yang terletak tepat di tengah.

2 dari 4 halaman

Interior:

Berbicara interior Mercedes-benz, mungkin tidak ada yang bisa dikritik. Tampilan mewah dengan bahan berkualitas tinggi, panel kayu yang terlihat istimewa, dan dasbor yang dilapisi kulit artico.

Begitu juga dengan jok berlapis kulit, roda kemudi, pengaturan jok dan jendela di door trim. Sebuah kokpit layar lebar menjadi pusat fitur infotainment dan segala pengaturan fitur kendaraan.

Meskipun berstatus sebagai mobil mewah, kesan klasik ternyata masih dipertahankan, dengan pengaturan AC yang masih manual. "Kalau pengaturan AC kita buat touchscreen, bakal susah mengoperasikannya. Makanya, kita masih bikin manual agar lebih mudah," jelas Dennis Kadaruskan, Departement Manager Public Relation PT MBDI di Bandung, beberapa waktu lalu.

Fitur:

Untuk fitur, paling menarik untuk dicoba adalah Parking Pilot dengan kamera 360. Fitur ini diklaim 99,99 persen otonomos, dan dijamin akan sangat membantu bagi pengemudi wanita atau pria sekalipun yang bermasalah dengan parkir.

Untuk mengaktifkan fitur parkir otomatis ini, pengemudi tinggal menekan tombol P dengan kamera. Lalu, pengemudi harus berjalan pelan melewati area parkir. Jika ada lahan yang dianggap pas untuk parkir, maka akan ada pemberitahuan dan pengemudi tinggal mengkonfirmasi jika ingin mengaktifkan parkir otomatis.

Setelah itu, pengemudi harus memindahkan tuas persneling dari D menjadi R. Jika sudah, mobil akan bergerak dengan sendirinya hingga selesai parkir.

3 dari 4 halaman

Performa:

Setelah puas melihat eksterior, interior, dan fitur, tiba saatnya menggeber mobil ini menuju Bandung. Duduk di bangku pengemudi, jok begitu empuk dan memeluk badan dengan sempurna. Pengaturan bangku juga sudah sangat lengkap, dan terdapat di door trim.

Injak rem, nyalakan mesin dengan start-stop engine, mobil siap dipacu. Meninggalkan National Golf di Senayan, Jakarta Pusat, membelah jalur perkotaan dengan lalu lintas padat, handling mobil ini sangat mudah dikendalikan.

Tidak ada hambatan untuk melewati jalan perkotaan, terlebih dengan lima gaya berkendara yang ditawarkan, yaitu eco, comfort, sport, sport+, dan individual.

Memasuki jalur bebas hambatan, kini saatnya menggeber mobil asal Jerman ini. pindah konfigurasi ke sport dan sport+, kecepatan 100 sampai 120 km/jam sangat cepat diraih. Perpindahan transmisi 9G-Tronic juga sangat halus, dan nyaris tidak terasa.

Namun, dengan kecepatan 80 sampai 120 km/jam, transmisi 9G-Tronic hanya akan sampai di gigi 8, sedangkan gigi 9 baru masuk jika kecepatan menyentuh angka lebih dari 120 km/jam.

Untuk diketahui, keduanya dipersenjatai dengan mesin empat silinder berkapasitas 1.991 cc. Dengan mesin tersebut, mobil ini mampu menghasilkan daya sebesar 245 Tk pada 5.500 rpm. Untuk torsi maksimal sebesar 370 Nm pada 1.200 sampai 4.000 rpm.

Spesifikasi tersebut untuk E 300, sedangkan untuk E 250 mampu menghasilkan daya hingga 211 Tk pada 5.500 rpm dan torsi 350 Nm pada 1.200 sampai 4.000 rpm.

Untuk mendapatkan tenaga maksimal, untuk E 300 sudah bisa didapat pada rpm 1.200, sedangkan untuk E 250 baru terasa pada rpm 1.400. Selama perjalanan, pengemudi dan penumpang juga merasakan kesenyapan kabin yang cukup mumpuni.

Selain itu, untuk suspensi, karakter E-Class sebagai mobil mewah cukup terasa, dengan bantingan yang terbilang sangat empuk, bahkan ketika melewati jalanan yang sedikit bergelombang atau rusak, padahal ini tetap sebuah sedan.

4 dari 4 halaman

Kesimpulan:

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan oleh Mercedes-Benz E-Class, mobil ini cukup layak dimiliki, menawarkan eksterior yang sangat sporty, interior kelas premium, fitur super canggih, dan performa mesin yang sama sekali tidak mengecewakan.

Sulit rasanya jika harus mencari kelemahan mobil ini, namun dengan predikat mobil mewah dan biasanya pemilik mobil ini akan menggunakan supir pribadi, baris kedua mobil ini terbilang sederhana. Meskipun kenyamanan baris kedua tidak bisa disangkal, namun segala pengaturan tidak bisa dilakukan oleh penumpang di baris kedua.

Sepertinya, buat pemilik yang memang sering menggunakan mobil ini sebagai penumpang di baris kedua, harus sering meminta bantuan jika ingin merubah pengaturan AC, audio, atau hal lainnya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: