Sukses

Daimler Pisah dengan Mercedes-Benz?

Daimler, induk beberapa merek otomotif asal Jerman, akan merestrukturisasi perusahaan.

Liputan6.com, Stuttgart - Daimler, induk beberapa merek otomotif asal Jerman, akan merestrukturisasi perusahaan. Pengumumannya akan digelar secara resmi di rapat umum tahunan perusahaan, April 2019.

Dilaporkan Manager Magazin, yang dikutip dari Automotive News, CEO Dieter Zetsche dan CEO Bodo Uebber telah membuat rencana awal untuk membagi perusahaan menjadi tiga entitas terpisah.

Mercedes-Benz cars and vans, Mercedes-Benz trucks and buses, serta Mercedes-Benz financial services akan dipisah. Di antara divisi baru itu juga akan ada layanan-layanan baru. Misalnya, ride-hailing (kendaraan berbagi) akan dimasukkan sebagai tanggung jawab financial services.

"Daimler terus meninjau posisi strategis dan struktur yang optimal sehingga dapat merespons persaingan yang semakin kompetitif dan pasar yang berubah," terang juru bicara perusahaan, menjawab mengapa mereka memutuskan untuk melakukan restrukturisasi seperti ini.

Juli lalu, Daimler sebetulnya pernah mengatakan bahwa pada masa depan mereka mungkin akan membagi sebagian bisnisnya menjadi entitas hukum yang terpisah.

Secara regulasi, strategi ini memungkinkan pencatatan, dalam hal ini keuangan atau investasi, dilakukan per divisi, tidak lagi secara keseluruhan. Cara ini dapat membuat gerak perusahaan lebih leluasa karena punya visi yang sama persis.

Menurut Reuters, kapitalisasi pasar (harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan) total pabrikan Jerman ini sekitar 64,9 miliar euro.

Simak juga video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi dengan pihak lain

Untuk diketahui, dengan membagi-bagi perusahaan ini, Daimler juga akan lebih mudah bekerja sama dengan banyak pihak.

Contohnya dengan Bosch, yang sama-sama asal Jerman. Juli lalu, mereka meluncurkan sistem parkir valet otomatis di Mercedes-Benz Museum, Stuttgart, Jerman.

Diberitakan Carscoops, Kamis (27/7), sistem ini memungkinkan berkat teknologi canggih otonomos dari Mercedes-Benz yang dipadukan dengan infrastruktur gedung parkir dari Bosch. Bosch menyematkan beragam sensor untuk berkomunikasi dengan mobil. Sebelum teknologi ini beroperasi secara umum pada tahun 2018, teknologi ini akan diuji secara mendalam terlebih dahulu.

Michael Hafner, Head of Automated Driving and Active Safety at Mercedes-Benz Cars Development, mengatakan, "Kami mendekati berkendara otonomos lebih cepat dari dugaan orang. Solusi parkir tanpa pengemudi di Mercedes-Benz Museum menunjukkan kemajuan teknologi saat ini."

"Parkir akan menjadi proses otomatis pada masa mendatang. Dengan menyematkan teknologi pada infrastruktur gedung parkir dan menghubungkannya dengan kendaraan, kami menyadari parkir tanpa pengemudi semakin dekat daripada rencana awal," tutup Hafner.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.