Sukses

Pekerjaan Rumah Toyota di Usia ke-80

Ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Toyota, memasuki usia ke-80, pada 28 Agustus kemarin.

Liputan6.com, Nagoya - Ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Toyota yang memasuki usia ke-80, pada 28 Agustus kemarin. Salah satunya adalah dengan menyelesaikan persoalan peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik, serta layanan ride-sharing.

Presiden Toyota, Akio Toyota, menyebut dua ranah ini adalah "wilayah yang belum dipetakan". Ini harus diselesaikan, apalagi persaingan di sektor otomotif semakin ketat. Hal ini ia ungkapkan dalam seremoni ulang tahun, beberapa hari yang lalu, di Nagoya.

"Meski Toyota telah berhasil bertahan selama 80 tahun, tapi tidak ada yang tahu seperti apa 20 tahun dari sekarang," terang salah seorang eksekutif Toyota, dikutip dari Japan-News.

Di kesempatan yang sama, Ketua Kehormatan Toyota, Shoichiro Toyoda, mengatakan bahwa ada baiknya manajemen yang mengelola Toyota saat ini menghidupkan kembali semangat pendiri perusahaan, Kiichiro Toyoda, yang tidak lain merupakan ayah kandungnya.

"Sangat penting untuk menetapkan tujuan yang tinggi seperti impian Kiichiro untuk membuat mobil dan memiliki tekad yang kuat untuk membuka masa depan," terang Shoichiro. Ia sendiri, karena kedudukannya, punya pengetahuan yang menyeluruh tentang perusahaan sejak awal didirikan.

Di sinilah otokritik muncul. Terkait mobil listrik, misalnya, seorang eksekutif Toyota yang lain bilang kalau "kami telah gagal melihat masalah (pengembangan mobil listrik) dengan cara kami." Ia menilai Toyota cukup lamban bergerak, ketimbang kompetitor dan bahkan perusahaan teknologi.

Sementara terkait layanan ride-sharing, di luar Jepang, layanan ini sudah menyebar begitu cepat. Sekali lagi, Toyota merasa lamban karena belum punya konsep yang jelas soal itu.

Sebagai catatan, beberapa capaian terbesar Toyota adalah menjadi penjual mobil terbesar di dunia mulai 2008 lalu, mengalahkan raksasa General Motors asal Amerika Serikat (AS) serta membuat mobil hybrid massal pertama di dunia, Prius, pada 1997 lalu.

Simak juga video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Corolla

Satu model yang tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan Toyota adalah Corolla. Corolla menjadi salah satu dari dua mobil populer di dunia, mengalahkan penjualan ’Si Kodok’ Volkswagen Beetle. Sejak pertama kali mengaspal lebih dari 5 dekade lalu, Corolla telah mengalami 11 kali evolusi.

Pertama kali dirilis, Corolla menggunakan penggerak roda belakang, namun model terbaru Corolla berpenggerak roda depan. Bahkan terdapat beberapa tipe Corolla mengadopsi sistem penggerak semua roda (four wheel drive) seperti layaknya SUV.

Kelahiran Corolla menandai era motorisasi Negeri Matahari Terbit di tahun 1960-an. Terbukti, Toyota Motor Corp (TMC) secara khusus membangun pabrik seluas 100 hektar di Takaoka, Aichi, untuk memproduksi Corolla. TMC mematok target produksi Corolla per bulan hingga 30 ribu unit.

Setelah setengah abad, Corolla mencatat penjualan sebanyak 43 juta unit di 150 negara.

Demam Corolla merambah hingga Indonesia. Sejak pertama kali mengaspal di Tanah Air pada 1972 sampai 2010, Corolla mencetak penjualan lebih dari 130 ribu unit. Hampir semua tipe Corolla mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Great Corolla.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.