Sukses

Rem Cakram Motor Mengeras, Apa Sebabnya?

Ada beberapa hal yang membuat sistem pengereman bermasalah, apa saja?

Liputan6.com, Cibinong - Rem berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan putaran karena terjadi gesekan pada dua buah logam dari benda yang berputar. Tentu saja semua kendaraan sangat membutuhkan sistem pengereman agar tidak melaju sembarangan.

Namun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa sistem pengereman bisa juga mengalami masalah. Salah satunya menjadi keras.

Menurut Kepala Bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, rem menjadi bagel atau keras ada beberapa penyebabnya, yaitu seal master rem tidak bekerja dengan baik, lalu minyak rem sudah lama dan waktunya diganti, atau terdapat kebocoran pada bagian suplai minyak rem.

Rem keras (dilengkapi cakram) biasanya terjadi pada roda depan. Namun kasus yang sering ditemukan rem terasa keras, karena piston rem kering atau kotor. Oleh karena itu bagian tersebut harus ditambahkan minyak rem.

Kata Herman, minyak rem tak akan pernah habis. Namun tidak menutup kemungkinan masalah tetap terjadi, sehingga bagian piston rem kering. Hal ini bisa terjadi karena bagian suplai rem mengalami kebocoran.

“Kalau minyak rem sudah jelak warna remnya bisa berubah. Misalnya, awalnya merah atau kuning, itu berubah kecokelatan mirip lumpur. Karena itu minyak rem harus dikuras habis, termasuk bagian yang masuk ke selang harus dibuang, bukan sekedar ditambah,” ujar Herman saat ditemui Liputan6.com, di bengkel AHASS Daya Motor Cibinong di Jl Raya Bogor, Nanggewer, Cibinong, Senin (18/9/2017).

Jika sistem pengereman menjadi keras, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan saat ditekan sekuat tenaga ternyata rem tetap tidak pakem.

“Kalau minyak rem sudah lama tidak diganti, memang bisa juga membuat rem jadi keras, karena memang kegunaannya tidak berfungsi lagi. Kalau keras itu karena sil-nya ada karatan. Dipijit bisa tapi keras, enggak akan ngerem,” kata Herman.

“Makanya kami selalu menyarankan agar selalu service secara rutin. Atau untuk minyak rem seperti buku aturannya diganti per 24 ribu km atau dua tahun,” tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bunyi Rem Berdecit Mirip Tikus Terjepit

Nah, bagi para pemilik sepeda motor pasti pernah merasakan rem berdecit mirip suara tikus terjepit.

Jika mengalami hal itu tak perlu panik. Sebab rem berdecit biasa terjadi lantaran kanvas rem mulai menipis.

“Kalau bunyi cit-cit itu juga bisa terjadi setelah habis dicuci (kena air hujan) karena bagian kanvas rem kotor. Cara menghilangkannya, bagian rem dibongkar, dicuci lagi, setelah itu keringkan, dan dipasang lagi,” ungkap Herman.

Herman mengatakan, usia kanvas rem memang tidak bisa diprediksi, karena tergantung pemakaian. Namun biasanya pergantian kampas rem bisa dilakukan per 12 ribu km atau satu tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.