Sukses

Tidak Mau Rugi, Emak-Emak Isi Bensin Pakai Air

Liputan6.com, Brasil - Kendaraan listrik belum setenar mesin bensin atau diesel. Karena itu bahan bakar minyak hingga saat ini tetap dibutuhkan sebagai energi penggerak melalui proses pembakaran.

Namun lain ceritanya dengan seorang wanita yang diperkirakan berasal dari Brasil ini seperti yang terlihat dari pelat nomor Nissan March.

Dia tidak mengisi bahan bakar minyak, tetapi dengan sengaja memasukkan air ke dalam tangki bahan bakar. Demikian dilansir Motor1, Minggu (24/9/2017).

Cara mengisi air pun dilakukan dengan menggunakan alat untuk menyiram bunga. Belum diketahui secara pasti apa alasan wanita tersebut melakukan aksi nekatnya itu.

Sebab, jika tangki bahan bakar sedikit saja terkena air, maka hal itu akan menjadi masalah yang sangat besar.

Namun, aksi wanita yang tidak disebutkan identitasnya tersebut sempat terekam kamera oleh konsumen lain. Wanita itu lalu mengisi  air pada tangki bahan bakar untuk mengelabui indikator pada panel instrumen agar terlihat penuh.

Motif ini diduga sengaja dilakukan lantaran mobil tersebut merupakan milik jasa rental.

Ya, sejumlah jasa sewa mobil mewajibkan kepada sang konsumen, jika mengembalikan mobil, maka bahan bakar harus sama seperti saat pertama kali dipinjam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Bahan Bakar di Dalam Tangki Kemasukan Air

Salah satu kebiasaan pengendara ketika kehabisan bensin adalah membeli bahan bakar pakai botol bekas air mineral. Hal ini lebih dipilih ketimbang mendorong kendaraan langsung menuju SPBU.

Salah satu faktor yang patut diperhitungkan dari hal ini adalah kemungkinan tercampurnya sisa air yang ada di botol bekas dengan bensin, selain daripada faktor keselamatan seperti potensi bensin yang dapat tersulut api.

Jika bensin tercampur air, maka ia akan menimbulkan beberapa masalah pada mesin kendaraan. Pertama, tangki yang terbuat dari logam dapat berkarat.

Jika sudah berkarat, maka bensin akan tercampur dengan zat kotor. Konsekuensinya, injektor mudah mampet, sehingga proses pengabutan tidak akan sempurna. Kalau dirasa, maka gejalanya adalah kendaraan bakal tersendat-sendat atau berebet.

Meski misalnya botol bekas air mineral itu kering, namun ketika bensin dimasukkan ke sana, ia sebetulnya juga akan terkontaminasi senyawa kimia.

University of Florida mengatakan bahwa pada plastik sejenis ini terdapat [senyawa kimia bernama bisphenol A . Ia berbahaya bagi kesehatan manusia. Efeknya akan semakin besar ketika plastik tersebut terpapar panas.

Dengan begitu, meski botol bekas tidak ada airnya, namun bensin tetap akan tercampur dengan bahan-bahan yang tidak diinginkan. Bensin pun sudah tidak lagi "murni".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.