Sukses

Keren, Taksi Terbang Sukses Diuji Coba

Pengujian taksi terbang pertama di dunia dilakukan di wilayah Jumeirah Beach Residence, Dubai, Senin (25/9/2017).

Liputan6.com, Dubai - Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi salah satu kota paling maju dan kaya di dunia. Kali ini, kota tersebut mencoba mencatatkan namanya dalam buku sejarah dunia penerbangan dengan menggelar uji coba taksi terbang yang disebut Autonomous Air Taxi (AAT).

Pengujian AAT dilakukan di wilayah Jumeirah Beach Residence, Dubai, Senin (25/9/2017), disaksikan langsung oleh Putra Mahkota Dubai, Shaikh Hamdan Bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

"(AAT) akan digunakan untuk layanan taksi terbang pertama di dunia yang akan diperkenalkan oleh Otoritas Transportasi dan Jalan Raya Dubai (RTA)," kata Shaikh Hamdan dalam sebuah surat pernyataan seperti dilansir Gulfnews, Selasa (27/9/2017).

AAT ini dibangun oleh perusahaan autonomous air vehicles asal Jerman, Volocopter. Pengujian prototype ini juga tergolong cepat, karena dipersiapkan hanya tujuh bulan setelah rencana diumumkan.

Shaikh Hamdan menyatakan, dengan keberadaan AAT, hal itu menjadi bukti komitmen Dubai untuk mendorong ke arah perubahan yang lebih positif.

"Setelah sukses luar biasa dari kendaraan tanpa sopir pertama di wilayah ini, kami senang menyaksikan hari ini uji terbang taksi nirawak. Kami terus mengeksplorasi peluang untuk melayani masyarakat dan memajukan kemakmuran dan kebahagiaan masyarakat,” jelas Shaikh Hamdan.

Dia juga menyatakan, keberadaan taksi terbang tidak hanya mendorong sebuah inovasi yang mengadopsi teknologi terbaru untuk sebuah negara, tetapi juga membangun jembatan ke masa depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seberapa Hebat Taksi Terbang?

Sementara itu, Kepala-Regulasi Penerbangan dan Keselamatan, Otoritas Penerbangan Sipil Dubai (DCAA) Michael Rudolph menyatakan, pengujian AAT digerakkan dengan pantauan langsung dan dikendalikan layaknya sistem pelacak dari drone.

"Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kami sangat senang bahwa ini terjadi di Dubai. Dari perspektif DCAA, penerbangan proof-of-concept ini membuat sejarah dan kami bangga menjadi support entity,” kata Rudolph.

Taksi terbang ini memang terlihat mirip drone dengan dimensi yang lebih besar, yaitu mencapai 2 meter, 18 baling-baling, dan mampu menampung dua penumpang.

Tidak disebutkan secara detail untuk taksi terbang ini. Namun taksi terbang dengan model prototype tersebut telah dilengkapi dengan sembilan baterai, di mana pengisian daya listrik dilakukan menggunakan plug-in hanya selama dua jam.

Jika baterai diisi penuh, taksi terbang ini bisa terbang selama 30 menit dan mampu mencapai kecepatan maksimum di udara 100 km/jam. Semua ini akan dikembangkan lagi jika masuk jalur produksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.