Sukses

Bukan Mesin, Ini yang Bikin Mobil Bekas Harganya Terjun Bebas

Pakar industri dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan merokok membuat harga mobil lebih rendah dibanding mobil bekas lainnya.

Liputan6.com, London - Bagi Anda yang berniat menjual mobil, harga jual kendaraan bekas bisa turun lebih rendah dari harga pasar. Ternyata penyebabnya tidak hanya berasal dari kondisi bodi, interior, dan mesin. Ada hal lain yang yang bisa membuat harga jual mobil bekas terjun bebas.

Melansir Autoexpress, Senin (2/10/2017), pakar industri dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan merokok bakal membuat harga mobil lebih rendah dibanding mobil bekas lainnya.

James Dower, Editor Cap-Hpi.com mengatakan, mobil yang dimiliki oleh seorang perokok berat, bakal kehilangan kurang lebih 2.000 poundsterling atau setara dengan Rp 35,6 juta saat dijual. Selain itu, banyak juga diler yang menurunkan harga mobil bekas perokok secara signifikan.

Begitu juga menurut survei Carbuyer.co.uk, banyak calon pembeli mobil bekas yang tidak tertarik dengan bau tidak sedap. Bahkan, sebanyak 87 persen pembeli menolak membeli mobil bekas perokok.

Untuk menghilangkan bau rokok di dalam kabin memang bukan perkara mudah, karena saat merokok di dalam mobil asap akan meresap ke dalam pelapis mobil. Tidak hanya itu, ketika merokok juga bisa merusak AC, karena ketika kaca dibuka debu bakal masuk ke AC, terlebih jika AC tidak dimatikan.

Di Inggris, untuk membersihkan kabin dari bau rokok, pemilik mobil harus membayar hingga 150 poundsterling atau setara dengan Rp 3 juta.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusak Plafon

Menurut Fatoni, dari Dipa Plafon, MGK Kemayoran, kebiasaan merokok di dalam mobil bisa membuat plafon hitam dan cepat rusak atau turun.

"Biasanya mobil Eropa dan Jepang sama, (plafon bisa hitam) karena (asap) rokok dan terlalu sering membuka kaca jendela. Sementara mobil Eropa umur plafon biasanya tiga tahun, kalau Jepang lumayan lama, tidak akan turun plafonnya," jelas pria yang akrab disapa Toni ini kepada liputan6.com di bengkelnya di MGK, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).

Lanjut Toni, untuk mencegah plafon tidak cepat rusak warnanya, tidak ada cara lain, kecuali tidak merokok di dalam mobil. "Kalau mau merokok, yah turun dari mobil," tambahnya sambil tersenyum.

Jika plafon sudah hitam akibat rokok, mau tidak mau harus diganti. Pasalnya, kalau hanya dibersihkan tidak akan maksimal dan pasti masih ada bercak hitam di plafon.

"Penggantian plafon, sekitar Rp 1,5 juta untuk mobil Jepang, kalau mobil Eropa mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 2 jutaan. Pengerjaannya paling cepat 5 jam, dan paling lama seminggu tergantung jenis mobilnya," pungkas Toni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.