Sukses

Hati-Hati, Kecelakaan Banyak Terjadi di Jam Sekolah

Jumlah kecelakaan di Indonesia yang melibatkan para pengendara pemula, atau anak sekolah masih cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah kecelakaan di Indonesia yang melibatkan para pengendara pemula, atau anak sekolah masih cukup tinggi. Tercatat, berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, dari Januari hingga Mei 2017, terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 37.204 kejadian.

Masih berdasarkan data tersebut, korban meninggal dunia sebanyak 9.034 jiwa, korban luka berat sebanyak 6.357 orang, dan korban luka ringan sebanyak 44.157 orang.

Menariknya, jumlah laka lantas berdasarkan waktu didominasi saat jam sekolah, yaitu antara jam 06.00 sampai 11.59 sebanyak 11.976 kejadian, dan jam 12.00 sampai 17.59 sebanyak 11.626 kejadian.

"Kejadian kecelakaan banyak saat jam sekolah, pergi dan pulang sekolah. Dari Januari sampai Mei 2017, angkanya lumayan 2.000-an kejadian di seluruh Indonesia," jelas AKBP Aldo Siahaan, Kasi Kemitraan Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, di konferensi pers Michelin Safety Academy, di Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017).

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan usia korban, paling banyak di rentang usia 15 sampai 19 tahun sebanyak 8.880 jiwa, dan usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 8.404 jiwa.

Sedangkan berdasarkan profesi, pelajar atau mahasiswa menyumbang sebanyak 24.023 orang. Selain itu, jika berdasarkan pendidikan korban, SLTA sederajat sebesar 48.533 jiwa, SLTP sederajat sebanyak 10.652 jiwa.

"Pengendara pemula rentan terlibat dalam pelanggaran lalu lintas, dan kecelakaan lalu lintas jika mereka tidak diperkenankan bagaimana etika berkendara yang baik dan benar, atapun mereka tidak memahami peraturan lalu lintas. Jadi, sayangi nyawa kalian," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ban Motor seperti Apa yang Cocok di Musim Hujan?

Hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah di Indonesia, terutama kota Jakarta. Untuk para bikers Ibu Kota, berkendara di musim hujan artinya membutuhkan persiapan ekstra, karena pengendalian dan pengendaraan akan berubah total saat menghadapi jalan basah. Faktor yang penting adalah memperhatikan satu-satunya komponen yang menghubungkan motor dengan aspal, yaitu ban.

Arijanto Notorahardjo, EVP Marketing & Sales Replacement MC Tire PT Gajah Tunggal mengungkapkan, pentingnya memperhatikan ban motor saat menghadapi musim hujan.

"Untuk ban sepeda motor saat musim hujan yang paling penting adalah ketebalan kembangan ban. Ban tersebut tidak boleh 'botak' karena sangat berbahaya bila digunakan," ungkap pria yang akrab disapa Arie.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kompon dan pola kembangan pada sepeda motor. "Pada prinsipnya, semua kompon dan kembangan bisa dan aman digunakan di saat hujan. Namun yang perlu diperhatikan, ban slick yang khusus dipakai untuk balap tidak bisa digunakan untuk kondisi hujan," ujar Arie.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan angin pada ban. Menurutnya, tekanan angin harus sesuai dengan standar pabrikan. Untuk petunjuk tekanan angin biasanya tertera pada buku manual motor, atau tertera di bodi motor.

"Yang penting tekanan angin jangan sampai berkurang. Karena ban motor yang kurang angin akan cenderung kurang seimbang dalam hal pengendalian, hal tersebut dapat membahayakan di musim hujan," lanjutnya.

Yang terakhir, bagi bikers yang menggunakan ban tubeless, pastikan tidak ada tambalan yang bocor pada permukaan ban. Sedangkan, bagi Anda yang menggunakan ban dalam, gunakan ban dalam yang masih dalam keadaan bagus, pastikan tidak ada tambalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.