Sukses

Dunia Custom Culture Menantikan Peran Pemerintah

Kustomfest 2017 bergulir di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, 7-8 Oktober 2017. Dunia custom culture pun menantikan peran pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Kustomfest 2017 resmi bergulir di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, 7-8 Oktober 2017. Acara yang mengusung tema "No Boundaries" ini diikuti sekitar 200 kendaaran kustom yang berasal dari seluruh penjuru Tanah Air.

Acara ini sedianya dibuka oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sayangnya, kedua tamu spesial tersebut tidak bisa menghadiri karena suatu hal.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan DIY Tri Mulyono yang hadir sebagai perwakilan sekaligus penyambung pesan Gubernur DIY menyampaikan, Kustomfest sedianya dapat melengkapi event otomotif yang mendukung kepariwisataan di Yogyakarta.

Kemudian melalui Kustomfest, kontes modifikasi diharapkan sebagai wadah untuk menampung kreativitas dan inovasi bagi para pemilik kendaraan bermotor dalam memodifikasi secara bebas dan tetap mengacu pada modifikasi yang sudah ditentukan.

"Insan otomotif juga harus menyadari dan memperhatikan cara menggunakan jalan dalam berlalu lintas. Momentum ini sebagai titik awal kita untuk lebih berdisiplin dalam berlalu lintas di Yogya. Demikian yang dapat disampaikan oleh Bapak Gubernur, dengan ini Kustomfest 2017 resmi dibuka," tutur Tri Mulyono di JEC, Sabtu (7/10/2017).

Sementara itu, Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi berharap pemerintah memberikan dukungannya untuk memajukan industri kustom kulture nasional. Ia meyakini potensi besar yang dimiliki anak muda mampu berbicara banyak di kancah internasional.

"Ini adalah kegilaan yang positif. Kami bukan kaum yang suka meminta tapi sudah selayaknya negara datang untuk melihat dan mendengar," katanya.

Menurut dia, dunia custom culture tidak akan meminta sesuatu ataupun difasilitasi. Mereka hanya ingin disentuh dan dirangkul.

"Harapan ke depan kami anak-anak muda yang bergerak di industri kreatif otomotif ini bisa mendapatkan perhatian. Perhatian tidak melulu soal uang, bagi kami tanpa support-pun sudah bisa bikin karya. Tapi alangkah bangganya kami manakala negara berada di antara kami," ujarnya.

Sementara di negara lain, lanjut Lulut, begitu semangat mendukung anak-anak mudanya untuk acara seperti ini dan mereka memperlihatkan ke dunia luar bahwa negara mereka bisa berkarya.

"Bagi kami bukan masalah value support-nya, keberadaan mereka (pemerintah) merupakan sebuah kebanggan kami, kami berkarya untuk negara kami, Indonesia," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Banyak Calon Peserta Tak Lolos

Lebih lanjut, pria yang karib disapa LT itu menyatakan peminat Kustomfest tiap tahun meningkat. Bahkan, peserta yang lolos maupun yang tidak jumlahnya hampir sama.

"Di Kustomfest kami hanya membatasi 200 peserta mobil dan motor yang lolos seleksi. 150 calon peserta lainnya tidak lolos. Kalau mau lolos, tahun depan siapkan motor yang grading, kualitas, detailing, craftmansship, engineering-nya, di atas rata-rata," katanya.

Sebagai informasi, ada sejumlah program baru pada penyelenggaraan Kustomfest yang memasuki tahun keenam ini. Pertama adalah program Indonesia Attack yang ditujukan untuk builder muda Indonesia.

Diharapkan, acara ini dapat menjadi jembatan bagi builder-builder Indonesia untuk menampilkan karya-karya mereka di acara berskala internasional, yaitu Yokohama Hot Rod Custom Show 2017.

Selain itu, ada dua Special Class, yaitu Harley-Davidson Club Style, kelas khusus untuk motor Harley-Davidson yang sudah di-custom dengan aliran Club Style, serta kelas khusus Honda Scrambler.

Sementara di kategori mobil akan ada highlight "Pickup Paradise" yang bakal dipajang khusus di area pameran indoor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.