Sukses

Ini yang Bikin Sepeda Motor Ndut-ndutan

Salah satu hal yang bikin pemilik sepeda motor was-was adalah saat motor terasa ndut-ndutan saat jalan.

Liputan6.com, Cibinong - Salah satu keluhan pemilik sepeda motor yaitu terasa ndut-ndutan saat jalan. Tentu saja, hal ini sangat membingungkan terlebih kita tak mengetahui seluk beluk soal mesin.

Menurut Kepala Bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) Daya Motor Cibinong Asep Suherman, ada beberapa hal yang menyebabkan timbul ndut-ndutan.

Salah satu penyebab motor ndut-ndutan, biasanya kondisi suhu mesin sepeda motor masih dingin. Atau bisa jadi sepeda motor memang jarang digunakan.

“Tapi kalau memang gejala terus-terusan, biasanya itu dari karburator atau bahan bakar kurang bagus. Kalau terjadi pada karburator itu bisa dibongkar kemudian diservis,” ungkap Herman saat ditemui Liputan6.com di bengkel AHASS Daya Motor Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/11/2017).

Demikian juga jika sepeda motor tersebut menganut teknologi injeksi. Maka langkah yang perlu diperiksa bagian injektor.

Kendati begitu, sepeda motor endut-endutan tidak bisa hanya dipatok karena masalah karburator dan injeksi, tetapi bisa saja tiga faktor lainnya, yaitu bahan bakar, suplai bahan bakar dan proses pengapian.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek Juga Tekanan Angin Ban

Ban merupakan satu-satunya komponen pada mobil yang bersentuhan dengan aspal. Dengan kata lain, ban merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara mobil dengan jalanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kesehatan ban.

Bagaimana caranya? Cara yang paling mudah adalah menjaga asupan udara pada ban mobil. Jangan pernah membiarkan mobil berjalan dengan keadaan tekanan angin ban mobil kurang terisi.

Menurut TyreSafe, banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh kurangnya tekanan angin pada ban. Kurangnya tekanan angin akan membuat mobil lebih sulit dikendalikan, jumlah permukaan ban yang menempel pada roda berkurang hingga setengahnya. Jika ban tidak menyentuh permukaan secara menyeluruh, traksinya tidak sempurna, dan pengereman tidak akan optimal. Artinya, jarak pengereman akan semakin jauh, terutama di jalanan basah.

TyreSafe mengungkapkan tekanan ban yang lebih kecil 10 persen dibanding standar pabrikan, akan mempercepat ban aus hingga sepuluh persen. Fakta lainnya, energi yang dikeluarkan mesin untuk memutarkan roda akan lebih besar, sehingga bahan bakar lebih boros.

Stuart Jackson, Chairman of TyreSafe, mengatakan," Menjaga tekanan angin pada roda adalah hal termudah yang bisa dilakukan, menjaga keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Ini adalah solusi terbaik untuk semuanya, jadi mengejutkan jika masih banyak pengguna jalan tidak memastikan tekanan angin yang tepat pada mobil."

Kendaraan biasanya memiliki dua pengaturan tekanan angin, pengaturan tersebut akan bergantung kepada bobot, apakah bermuatan penuh atau ringan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah memeriksa tekanan ban cadangan, dan pastikan kondisinya layak jika suatu saat harus digunakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.