Sukses

Masalah Jok, Honda Tarik Ratusan Ribu Odyssey

Honda Motor Co harus melakukan recall sebanyak 900 ribu unit salah satu mobil keluarga andalannya, Oddysey.

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye penarikan kembali untuk diperbaiki atau recall, kembali menimpa pabrikan mobil besar. Kali ini, Honda Motor Co harus menarik sebanyak 900 ribu unit salah satu mobil keluarga andalannya, Odyssey.

Melansir Autonews, ditulis Senin (20/11/2017), recall minivan asal Jepang ini, melibatkan Honda Odyssey produksi 2011 sampai 2017. Recall ini ditenggarai karena masalah jok baris kedua, yang tidak bisa terkunci maksimal, setelah diatur.

Jadi, hal tersebut berpotensi jok terpental ke depan saat dilakukan pengereman mendadak, dan bisa terdorong ke belakang saat pengemudi tancap gas dengan radikal.

Pabrikan berlambang huruf 'H' ini belum memberikan informasi detail terkait model apa saja yang di-recall, namun yang pasti 200 ribu unit model ada di Amerika Utara.

Meskipun tidak begitu berbahaya, namun akibat masalah ini, terdapat 46 laporan terkait luka ringan.

Sementara itu, Honda mengatakan pihaknya sedang mengerjakan perbaikan penarikan tersebut, dan membantu memastikan pemasangan yang tepat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Recall Toyota C-HR

Toyota Amerika Utara melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki, atau recall, untuk puluhan ribu modelnya. Untuk kampanye recall yang pertama, pabrikan asal Jepang ini menarik kembali sebanyak 28.600 unit C-HR 2018.

Selain C-HR, Toyota juga melakukan penarikan kembali untuk Prius PHEV sebanyak 39.900 unit. Jadi, total Toyota harus melakukan recall 68.500 unit mobil. Demikian dilansir Carscoops, ditulis Sabtu (19/11/2017).

Untuk produk pertama, Toyota C-HR bermasalah pada rem elektroniknya. Kabarnya, sistem keselamatan ini tidak dilepas atau diaplikasikan, dan berdampak tidak sesuai dengan standar keselamatan federal.

Bagi pemilik Toyota C-HR yang terkena recall, bakal mendapatkan pembaruan electronic control unit. Nantinya, Toyota akan mengirimkan surat elektronik pada akhir bulan, terkait pemanggilan tersebut, dan pemilik mobil yang terkena recall harus memeriksa dan melakukan penggantian di bengkel resmi.

Penarikan ini karena terjadinya kesalahan mode EV, saat kondisi beban tinggi, dan dapat menyebabkan kerusakan sekring. Jika hal tersebut terjadi, mobil bakal menyalakan lampu peringatan dan pesan peringatan.

Bahkan, dalam beberapa kasus, mobil tersebut bakal mengurangi tenaga. Terlebih, efek yang cukup ekstrem sistem hibrida bisa dimatikan.

Untuk yang mendapatkan surat elektronik pemanggilan, bisa langsung menghubungi dealer, dan bakal diganti tanpa biaya sedikitpun alias gratis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.