Sukses

Perhatikan Ini kalau Nyetir Mobil Matik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat nyetir mobil matik. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri mobil dengan transmisi matik jumlahnya sangat banyak di perkotaan. Mobil matik dianggap tidak membuat cepat letih, khususnya bagian kaki kiri karena tak perlu menginjak pedal kopling secara terus menerus.

Namun yang terjadi di lapangan, ternyata masih banyak pengemudi mobil yang tak paham cara saat mengoperasikan kendaraan dengan transmisi matik.

Ya, karena mobil matik hanya ada dua pedal, yaitu gas dan rem, tak jarang ada saja pengemudi, khususnya yang terbiasa mengendarai transmisi manual, pada bagian pedal gas diinjak dengan kaki kanan, sedangkan pedal rem ikut ditekan dengan kaki kiri.

Dengan menginjak pedal rem dan gas pada saat bersamaan, dikhawatirkan dapat merusak bagian transmisi. Sebab, bagian kopling di dalam mesin terus berputar karena mendapatkan tekanan dari pedal gas, tetapi secara bersamaan daya geraknya tertahan karena menginjak pedal rem.

Karena itu, dikutip NTMC Polri, Sabtu (25/11/2017), cara tersebut harus dihentikan, karena bisa menimbulkan missed feeling dan berbahaya.

Nah, jika melakukan hal tersebut, dikhawatirkan saat menggunakan mobil matik, maka mobil berhenti secara mendadak, sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sekadar informasi, kadar feeling antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman sangat berbeda. Karena itu, operasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian dengan hanya menggunakan satu kaki saat mengemudikan mobil transmisi matik.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Ampuh Merawat Mobil Matik

Mobil transmisi matik kini semakin menjamur. Hal ini tak lain karena mobil tanpa gigi dianggap membuat pengendara tak cepat pegal saat mengemudi. Terlebih jika hal itu terjadi kala jalanan macet.

Namun demikian, mobil matik terkadang dianggap cukup merepotkan dibanding mobil manual. Lantas, benarkah mobil matik lebih repot dibandingkan dengan mobil manual?

Seperti dilansir situs Daihatsu, secara keseluruhan, perawatan mobil jenis matik tidak begitu berbeda dengan manual. Hanya saja, ada beberapa item butuh perhatian ekstra seperti persneling, gearbox hingga oli khusus.

Agar usia pakai mobil lebih lama, perawatan secara berkala juga menjadikan mobil matik menjadi lebih terjamin sehingga performa mumpuni saat di jalan.

Sementara itu, komponen matik yang krusial dan perlu perhatian khusus yaitu pada gearbox. Perangkat inilah yang menjadi prioritas dalam perawatan agar sesuai dengan prosedur.

Termasuk dalam penggunaan pelumas Automatic Transmission Fluid (ATF). Pelumas ATF sendiri tidak hanya melumasi, tapi lebih dari itu. Prinsip kerja hidraulis dalam gearbox matik butuh ATF untuk mengatur pindah gigi dan kerja pelat kopling.

Secara umum, perawatan pergantian oli transmisi atau ATF rata-rata mencapai 20 ribu kilometer atau dua tahun. Bahkan, jika pemakaian mobil matik wajar dan benar, masa pakainya bisa mencapai 40 ribu kilometer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.