Sukses

Renault Bakal Hadirkan Mobil Listrik Kwid, Masuk Indonesia?

CEO Alliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn, telah mengkonfirmasi jika mobil listrik murah tersebut bakal menggunakan basis Kwid.

Liputan6.com, Paris - Era mobil listrik sepertinya bakal mengubah peta industri otomotif dunia. Nantinya, kendaraan listrik tidak hanya didominasi model dengan harga selangit, tapi juga mobil listrik murah yang bisa jadi pilihan.

Salah satu pabrikan yang sadar hal tersebut, adalah Renault, dengan rencana meluncurkan mobil listrik murah di Tiongkok.

Berbicara kepada Autonews, ditulis Selasa (28/11/2017), CEO Alliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn, telah mengkonfirmasi jika mobil listrik murah tersebut bakal menggunakan basis Kwid. Saat ini, prototipe mobil listrik tersebut telah dibangun.

"Di Cina, kita tidak bisa menjual Leaf. Terlalu mahal dan canggih. Kita tidak bisa menjual Renault Fluerence, terlalu mahal. Apa yang dijual di Cina? Low cost electric cars," ujar Ghosn.

"Jadi, kami menempatkan para insinyur dari aliansi untuk mengembangkan mobil listrik Kwid yang murah untuk Cina," tambah Ghosn.

Kepala Renault, Honcho, tidak memberikan tanggal peluncuran pastinya, namun jika mobil listrik Kwid berhasil, tidak menutup kemungkinan masuk ke negara berkembang.

"Begitu berhasil di Cina, tidak ada alasan Anda tidak akan mengekspor mobil listrik ke India, Brazil, dan ke Timur Tengah," tambahnya.

Sementara itu, Carlos Ghosn melihat aliansi secara keseluruhan dalam pengembangan produk masa depan, terutama mobil listrik. Akhirnya, membantu aliansi mencapai tujuan, yaitu penjualan banyak dan keuntungan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nissan Note e-Power

Liputan6.com berkesempatan untuk menguji Note e-Power di Bridgestone Proving Ground, Karawang, Jawa Barat. Lokasi pengujian yang berada di sirkuit ini artinya Liputan6.com tidak bisa menguji konsumsi bahan bakar dalam kondisi sebenarya, sisi positifnya, Liputan6.com dapat merasakan performa dari motor elektrik yang dimiliki.

Meskipun menggunakan motor elektrik sebagai penggerak utama, Nissan Note e-Power bukanlah sebuah mobil listrik murni. Alasannya, kehadiran mesin 1,2 liter disematkan sebagai pengisi baterai.

Jadi, Note e-Power adalah mobil dengan sistem series hybrid. Artinya, penggerak utamanya adalah motor elektrik, sedangkan mesin konvensional sama sekali tidak terhubung dengan penggerak.

Keuntungan sistem ini adalah, mesin konvensional menyala pada putaran ideal di angka 2.500 - 4.000 rpm. Seberapa dalam Anda menginjak pedal akselerasi, putaran mesin akan tetap stabil, kecuali butuh pengisian baterai yang cepat (putaran maksimal di 4.000 rpm).

Dengan begitu, potensi pada motor elektrik Nissan Note e-Power bertenaga 107 Tk dengan torsi 254 Nm dapat dimanfaatkan sepenuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.