Sukses

Hati-Hati, Modus SPBU Nakal Utak-atik Angka Takaran

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat kerap mendapatkan kabar mengejutkan prihal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina. Kali ini kabar cukup menghebohkan tentang kecurangan SPBU saat mengisi bahan bakar minyak.

Kabar ini tersebar melalaui pesan berantai di grup chat smartphone, di mana seorang pria yang mengaku bernama Renan Maulana menceritakan pengalamannya dicurangi oknum SPBU di Jakarta dan Yogyakarta.

Dia mengaku, argo yang tercantum di layar dispenser SPBU akan tiba-tiba loncat ke harga yang diinginkan pembelian. Hal itu terjadi jika konsumen membeli dengan harga umum, seperti Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu.

Sebaliknya, meski harga telah menunjukan angka pembelian. Namun saat dimintai struk, ternyata angka tersebut tidaklah seperti yang dipesan.

“Saat argo mendekati angka 80 ribu tiba-tiba tuh angkanya loncat langsung ke angka 100 ribu. Kakak saya ga nyadar tentang kejadian itu tapi sepontan saya langsung protes keras. Terus saya minta struknya, setelah keluar struk baru tuh kelihatan di struk tertulis Rp 80.075. Lalu petugasnya ngembaliin duit 20 ribu sambil bilangg ini sambil mukanya gugup,“ tulisnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Pertamina

Menanggapi kabar tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito ikut angkat bicara. Kata dia, kabar yang tersebar dipesan berantai atau media sosial tersebut adalah hoax.

“Karena tidak ada tanggal, tidak ada tempat. Karena SPBU itu ada nomornya, kalau memang ada keluhan itu langsung laporkan saja, karena akan langsung ditindaklanjuti,” ucap Adiatma saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (14/12/2017).

Dia juga menyatakan, cerita keluhan konsumen yang mengaku seolah-olah telah dirugikan SPBU nakal memang kerap dilayangkan kepada Pertamina. Namun hal itu tidak terbukti.

Adiatma juga menyatakan, untuk menentukan takaran volume bahan bakar dan harga pada dispenser SPBU, dilakukan beberapa bulan sekali, dengan pengawasan ketat, baik internal Pertamina maupun independen.

Jika memang masyarakat mendapatkan keluhan terdahap SPBU, maka Pertamina menyediakan layanan Contact Center selama 24 jam di nomor 1-500-000.

3 dari 3 halaman

Isi Sebaran Hoax SPBU Nakal

MODUS KECURANGAN SPBU

Izinkan saya (Renan Maulana) numpang berbagi pengalaman di sini tentang kecurangan para oknum petugas di SPBU.

Harapan saya dengan adanya tulisanini, tidak ada lagi yg tertipu atau dicurangi ketika mengisi bensin di SPBU dengan label "pasti pas"

Kejadiannya sekitar seminggu lalusaya bawa mobil saudara ke Jakarta. Saya isi bahan bakar di salah satu SPBU, sengaja saya tidak sebutkan nama dan lokasi SPBU tersebut takutnya nanti dikirapencemaran nama baik.

Kebetulan saat itu yg bawa mobilkakak saya jadi saya duduk di kursi belakang. Kakak saya langsung nyodorin uang100rb ke petugasnya.

 saya ga turun dari mobil, tapi saya perhatikan argo di mesin pengisiannya.

Saat argo mendekati angka 80rbtiba-tiba tuh angkanya loncat langsung ke angka 100rb. Kakak saya ga nyadartentang kejadian itu tapi sepontan saya langsung protes keras.

"Pak itu kok argonya langsungloncat dari 80rb ke angka 100rb?"

Si petugasnya langsung bilang,"bener kok udah 100rb"

Terus saya minta struknya, setelahkeluar struk baru tuh keliatan di struk tertulis Rp.80.075. Lalu petugasnyangembaliin duit 20rb sambil bilang gini sambil mukanya gugup, "wah maafpak mungkin mesinnya sedang rusak"

Selang dua hari saya ke Jogja bawamotor matic isi bensin di salah satu SPBU di Jogja. Saya tidak publikasikannama SPBU dan lokasinya. Saya isi bensin 10rb, setelah saya perhatiin argonya,eh terulang lagi kejadian di SPBU jakarta kmaren dari angka 8rb langsung loncatke 10rb.

kali ini saya diem dan nggak proteskarna saya pikir cuman duit 2rb ini lagian di belakang yg antri banyak bgt,karena kebetulan jam pulang kerja.

Saya mikir "jangan2 banyakpetugas SPBU yg melakukan perbuatan "nakal ini.."  Akhirnya rasa penasaran saya terjawab saatlagi makan di angkringan dekat SPBU tempat saya ngisi bensin motor saya dimanasaat itu ada petugas SPBU yg kebetulan juga makan di angkringan itu ngobroldengan pedagang angkringannya.

Mereka ngobrolin tentang side jobitu. Mereka ngobrol pake bahasa daerah yg intinya begini:

1. Argo di SPBU emang bisadi-design/diakali untuk langsung loncat ke angka tertentu.

2. Carannya dengan loncatnya angka diargo dengan catatan kalo buyer nya isi bensin dengan nominal yg umum semacam10rb,15rb,20rb,50rb100rb dsb

3. Yang ngisi bensin cuek ga liatargonya.

4. Kalo buyernya beli diangka ygnominalnya enggak umum, nggak bisa diakali semisal 13rb,21rb,106rb.

Jadi setelah itu saya menyimpulkankalo mau isi bensin saya mending isi diangka yg ga pas semacam 11rb,19rb dsb

Mungkin kita memang susah ngilanginbudaya korupsi di negara ini. Tapi seenggaknya kita bisa meminimalisir tindakankorupsi dan tidak berbuat korupsi. Saya cuman nyaranin buat para pengguna mediasosial yg memperhatikan saran sbb:

1. Kalo isi bensin pantengin tuhargo.

2. kalo bisa isi di nominal yg gabiasa seperti 11rb,23rb dll.

3. kalo petugasnya maenin handlesuruh lepas tuh handle nya

Semoga sedikit tulisan saya inibermanfaat untuk banyak orang.

Hanya jika berkenan, tolong bantudishare cerita pengalaman ini biar banyak yg baca. Biar ngga ada lagi rupiahhasil keringat yang dicurangin. Kasihan mereka yang penghasilannya tak seberapatapi ditipu oleh oknum tidak bertanggungjawab.. semoga bermanfaat.. danwaspadalah !!!

Pesan Moral nya adalah :

Jika ingin mengisi Bensin pilihlahangka yang Ganjil, spt : Rp 101 rb,  Rp51 rb, Rp 72 rb, bebas2 aja, dll. Karena angka yg ganjil diatas tdk bs direkayasamesin nya

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • SPBU adalah singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    SPBU

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

Video Terkini