Sukses

Indonesia Belum Siap dengan Mobil Listrik, Ini Buktinya

Pengisian baterai mobil listrik di Indonesia membutuhkan waktu hingga 64 jam.

Liputan6.com, Yogyakarta Perjalanan lintas benua yang dilakukan Wiebe Wakker asal Belanda melalui proyek plugmein memiliki tantangan tersendiri. Selain jarak tempuh yang terbatas, durasi pengisian baterai mobil listrik menjadi masalah tersendiri yang harus diperhitungkan.

Wiebe Wakker menggunakan Volkswagen Golf Variant yang diubah dari mesin konvensional menjadi mobil listrik. Tenaga yang dihasilkan motor elektrik mencapai 150 kW (setara 201 Tk). Baterainya berspesifikasi 37 kWh dengan jarak tempuh mencapai 200 kilometer.

Wiebe bersama mobil listriknya sampai di Kalimantan, Indonesia, pada 12 Desember lalu. Sebelumnya, Wiebe singgah terlebih dahulu di Sarikei, Malaysia. Perjalanan dilanjutkan ke Semarang menggunakan kapal feri. Hingga saat ini, Wiebe sudah sampai di Yogyakarta bersama mobil listriknya.

Baginya, Indonesia memberikan tantangan tersendiri selama dirinya melintasi berbagai negara. "Dengan spesifikasi 220 V dan 13 Amp, setidaknya membutuhkan waktu 14 jam untuk mengisi baterai mobil," ungkapnya ke Liputan6.com melalui pesan singkat.

Sayangnya, hal tersebut tidak selalu berjalan mulus. "Hanya saja, banyak lokasi di Indonesia yang voltasenya masih rendah," ia menambahkan.

Hal tersebut berpengaruh terhadap durasi pengisian mobil listrik. "Ini menjadi tantangan di sini. Kebanyakan listrik di rumah warga memiliki spesifikasi 1.300 Watt, jadi untuk melakukan pengisian membutuhkan waktu hingga 64 jam," ucap Wiebe.

Di Indonesia, Wiebe akan meneruskan perjalanan ke arah timur. "Saya akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Bali, Lombok, Sumba, Flores, lalu Timor Leste," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Rancang Fast Charging Baterai Mobil Listrik, Seperti Apa?

Untuk mengisi daya mobil listrik, saat ini masih harus membutuhkan waktu lama alias berjam-jam. Namun, hal tersebut akan segera teratasi, karena PLN siap membuat stasiun pengisian baterai mobil listrik cepat (fast charging).

Dijelaskan General Manager PLN Disjaya, Muhammad Ikhsan Asaad, tahun depan pihaknya bakal membuat fast charging.

 

 

"Sedang kita desain, rencananya tahun depan. Sebenarnya tidak sulit ya, tapi ada yang pakai atau tidak, itulah yang jadi konsentrasinya," jelas Ikhsan di sela-sela kick-off kerjasama BMW dan PLN, Kamis (14/12/2017).

Lanjut Ikhsan, untuk pengisian baterai mobil listrik dengan teknologi fast charging ini, hanya dibutuhkan waktu 20 menit.

"Namun, kita memang perlu berhati-hati. Karena dengan pengsian cepat ini katanya ada efeknya, yaitu membuat baterai cepat rusak atau durability-nya berkurang. Nah, kita sedang rancang dengan memperhatikan hal tersebut," pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini PLN mengklaim sudah memiliki sebanyak 1.563 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang terpasang di seluruh wilayah Indonesia, dan untuk di wilayah Jakarta Raya mencapai 924 SPLU.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.