Sukses

Tahun Depan, Pemasok Otomotif Wajib Ubah Peta Bisnis

Adanya perkembangan tren, yaitu Shared Mobility, Autonomous Driving, Digitalisasi dan Elektrifikasi, pemasok komponen otomotif ubah bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Industri pemasok otomotif secara global saat ini masih tetap meningkat. Namun, adanya empat perkembangan tren, yaitu Shared Mobility, Autonomous Driving, Digitalisasi dan Elektrifikasi, pemimpin perusahaan pemasok sudah saatnya mengubah model bisnisnya.

Berdasarkan Global Automotive Supplier Study 2018, oleh Roland Berger dan Lazard, pendapatan global pemasok otomotif meningkat tiga persen. Namun, dengan adanya empat tren tersebut, tetap terlihat adanya perlambatan pertumbuhan.

Sementara itu, pertumbuhan global akan melambat di beberapa daerah, dengan produksi kendaraan ringan di Amerika Utara diperkirakan menyusut tiga persen menjadi 17,4 juta unit pada 2017.

"Secara umum, sentimen positif tercermin dalam tingkat penilaian pemasok yang masih dapat diperdagangkan di atas rata-rata jangka panjang mereka," kata Christof Söndermann, Direktur di Lazard. "Tapi empat megatrend di industri otomotif , enyebabkan distrupsi di semua domain pemasok," tambahnya.

Dengan adanya empat tren di industri otomotif tersebut, perubahan model bisnis memang tidak bisa terbantahkan lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Pemasok Komponen Indonesia

Berdasarkan hal tersebut, pemasok otomotif memang perlu mempersiapkan lima perubahan yang muncul, yaitu perlambatan pertumbuhan, perubahan teknologi yang cepat, perangkat lunak sebagai pembeda utama, komodifikasi perangkat keras, dan tekanan pada valuasi untuk pemasok komoditi.

"Pergeseran teknologi mengharuskan pemasok untuk berinvestasi secara substansial, baik terhadap teknologi lama maupun baru secara bersamaan karena keuntungan dari investasi teknologi baru tidak menentu," tambah Martin Tonko, Presiden Direktur Roland Berger di Indonesia.

"Tingkat margin dan valuasi di bidang komoditi akan ditekan, namun pada saat yang sama, elektrifikasi dan digitalisasi menjadi pilihan monetisasi yang baru," tegasnya.

Untuk para pemasok otomotif di Indonesia sendiri, harus melalukan investasi lebih banyak daripada di Asia Tenggara. Pasalnya, para pemasok otomotif Tanah Air, harus mulai dari teknologi yang lebih rendah, dan harus mengikuti pesaing eksternal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini