Sukses

Berulah Lagi, Recall Airbag Takata Tambah 3,3 Juta Unit

Sebanyak 3,3 juta unit kendaraan harus masuk daftar recall di Amerika Serikat, karena masalah airbag Takata.

Liputan6.com, New York - Penarikan kembali untuk diperbaiki (recall), akibat airbag Takata masih berlanjut. Kini, sebanyak 3,3 juta unit kendaraan harus masuk daftar recall di Amerika Serikat.

Melansir Paultan, Selasa (9/1/2018), recall terbaru ini mempengaruhi sejumlah kendaraan dari produsen berbeda. Model yang terpengaruh, merupakan produksi di 2009, 2010, dan 2013.

Untuk mobil yang terkena recall akibat airbag depan ini, termasuk Audi, BMW, Fiat Chrysler, Ford, General Motors (GM), Honda, Jaguar Land Rover (JLR), Mazda, Mercedes-Benz, Mitsubishi, Nissan, Subaru, Tesla, dan Toyota.

Sementara itu, menurut laporan yang beredar, untuk detail model yang terpengaruh airbag Takata ini bakal diidentifikasi oleh produsen mobil masing-masing. Nantinya, untuk dokumen spesifiknya bakal diserahkan ke National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), akhir bulan ini.

Untuk diketahui, kasus inflator airbag Takata ini menyebabkan 16 korban meninggal, dan lebih dari 180 orang cedera di seluruh dunia. Masalah ini mulai terungkap pada 2008, dan melibatkan 100 juta inflator yang digunakan oleh 19 produsen mobil ternama, seperti Honda, Toyota, Ford, Volkswagen, dan Tesla.

Sementara itu, menurut juru bicara Takata, Jared Levy, pihaknya sudah berusaha dengan cepat untuk meningkatkan produksi perangkat pengganti airbag.

"Takata sudah mengirimkan lebih dari 26 juta perangkat pengganti, dua pertiga termasuk inflator yang diproduksi pemasok lain," jelas Levy saat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Takata Bangkrut

Takata Corp, perusahaan pembuat airbag, nyaris bangkrut. Mereka dikatakan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan kebangkrutan di Jepang dan Amerika Serikat (AS), sebelum menggelar Rapat Umum Pemegang Saham, 27 Juni nanti.

Kepada New York Times, informan anonim mengatakan kalau selain mengajukan permohonan, mereka juga bakal menjual perusahaan ke Key Safety System (KSS), juga perusahaan komponen keselamatan yang berbasis di Michigan, AS, tapi dimiliki perusahaan dari Tiongkok.

KSS dikatakan bakal menebus Takata dengan mahar sebanyak US$ 1,6 miliar.

Berdasarkan regulasi di AS, ketika perusahaan dibeli, maka sebagian besar kewajiban mereka bakal gugur. Pengajuan kebangkrutan sendiri adalah mekanisme wajib yang harus dijalani perusahaan sebelum benar-benar menghentikan operasi.

Kabarnya pengajuan ini juga jadi syarat yang diajukan KSS agar mereka mau mengakuisisi saham. KSS akan mulai melakukan akuisisi setelah Takata mengumumkan kebangkrutan.

Atas informasi ini, pihak resmi dari Takata belum memberikan klarifikasi apapun.

Takata adalah produsen jutaan airbag yang tersebar di mobil-mobil di seluruh dunia. Beberapa tahun lalu, mulai terbongkar kalau airbag mereka tidak aman. Perangkat yang harusnya mengembang saat tabrakan terjadi, malah meledak dan mengeluarkan material keras.

Takata bertanggung jawab untuk melakukan penarikan dan penggantian terhadap airbag di 100 juta unit mobil di seluruh dunia. Tentu ini menguras banyak sekali uang perusahaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.