Sukses

Siap-Siap, Iklan Bisa Menghantui Sistem Hiburan Mobil

Dengan platform baru, iklan bisa saja bermunculan di sistem hiburan mobil.

Liputan6.com, Jakarta Seperti halnya iklan menjejali smartphone dengan koneksi internet, mobil dengan koneksi internet nanti bisa 'dikunjungi' oleh iklan.

Dilansir siliconbeat, perusahaan teknologi Telenav baru saja mengumumkan sebuah platform "in-car advertising" untuk mobil yang terhubung dengan koneksi internet.

Telenav bermaksud untuk menjual sistem ini kepada para pabrikan mobil. Tentu platform seperti ini akan dihindari oleh konsumen. Dan kemungkinan konsumen yang memiliki mobil terkoneksi dengan internet harus rela membayar layanan agar iklan tidak muncul pada sistem hiburan.

"Pendekatan ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil yang terhubung dengan layanan jaringan, seperti data nirkabel, konten, perangkat lunak, dan layanan cloud," ungkap juru bicara Telenav.

Telenav juga mengklaim, dengan adanya iklan pada layar infotainment maka pengemudi tidak perlu khawatir untuk membayar biaya berlangganan. Sebagai gantinya, pemilik mobil harus rela iklan bermunculan di sistem hiburan.

Agar iklan tidak mengganggu pengemudi, iklan hanya muncul pada sistem hiburan saat kendaraan berhenti. Seperti saat mobil baru dinyalakan, terjebak di lampu merah, dan baru sampai tujuan. Iklan akan hilang saat mobil melaju atau pengguna berinteraksi dengan sistem hiburan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fitur Hiburan Lebih Penting Dibanding Keselamatan, Yakin?

Pengemudi mobil tidak terlalu memperhatikan sistem keselamatan kendaraan mereka sendiri. Mereka lebih memperhatikan fitur kenyamanan dan hiburan. Karenanya, pabrikan otomotif harus lebih banyak berinvestasi dalam teknologi keselamatan kendaraan.

Hal tersebut diungkapkan oleh J.D. Power, organisasi riset pasar global sebagaimana yang dikutip dari Automotive News pada Kamis (23/4/2015). Menurut mereka, pabrikan otomotif harus fokus pada pengembangan teknologi keselamatan, apalagi saat ini mulai dikembangkan mobil otonomos.

"Deteksi blind-spot dan sistem pencegahan, night vision dan sistem mitigasi tabrakan adalah tiga dari lima fitur yang paling penting untuk dikembangkan," tulis penelitian tersebut. "Kemudian kamera spion dan monitor beserta cat self-healing di posisi empat dan lima," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Hasil penelitian ini didasarkan pada tanggapan lebih dari 5.300 konsumen yang telah membeli atau menyewa kendaraan baru dalam lima tahun terakhir. Selain itu, penelitian juga dilakukan dengan memeriksa 59 fitur lain seperti hiburan, konektivitas, kenyamanan, navigasi dan efisiensi energi.

Hasil peneliltian ini menunjukkan minimnya minat pengemudi terhadap sistem keselamatan mobilnya sendiri. Selain itu, juga ditemukan bahwa konsumen tidak terlalu peduli dengan teknologi efisiensi bahan bakar. Pemilik mobil tidak antusias, sebut penelitian tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.