Sukses

Lorenzo: Desmosedici Butuh Pelumas dan BBM Berkualitas

Lorenzo mengungkapkan, kerja sama teknis Ducati dan Shell akan memberikan manfaat pada performa Desmosedici

Liputan6.com, Jakarta Pelumas terkemuka di dunia, Shell, terus melanjutkan kerja samanya dengan salah satu tim balap MotoGP, Ducati Corse. Kolaborasi ini menjadi sangat penting, karena dijadikan media untuk mengembangkan pelumas terbaik.

Dijelaskan Dian Andyasuri, Direktur Pelumas Shell Indonesia, dengan kerja sama saling menguntungkan ini, menjadi tempat belajar bagi Shell, bagaimana mengembangkan pelumas terbaik.

"Di sinilah kami belajar, bagaimana mengembangkan pelumas yang bisa melindungi pelanggan kami, apakah dari macet, panas, dan licin. Kami semua pelajari itu, dan kami coba untuk mengembangkan produk berkualitas," jelas Dian di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Sementara itu, menurut salah satu pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso, dengan kerja sama Shell dan tim balapnya mampu memberikan kepercayaan diri yang berlebih saat berlaga di ajang balap motor paling bergengsi itu di dunia.

"Saya selalu menghadapi tantangan yang berbeda tiap race, dan sepanjang 2017 saya berusaha keras jadi yang terbaik. Dan dukungan pelumas serta bahan bakar Shell membuat saya percaya diri," ujar pembalap bernomor 04 ini.

Sementara itu, menurut rekan satu tim Dovi, Jorge Lorenzo, meskipun balapan musim lalu menjadi yang terberat karena masih beradaptasi dengan Desmosedici GP17, namun tahun ini pembalap berpaspor Spanyol tersebut yakin pencapaiannya akan lebih meningkat.

"Dengan kerja sama teknis Ducati dan Shell akan memberikan manfaat pada performa Desmosedici MotoGP yang saya gunakan tahun lalu. Jadi, inilah kunci kemenangan Ducati Corse, dan berharap pencapaian saya dan tim bakal meningkat," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ternyata, Ini Alasan Jorge Lorenzo Cabut ke Ducati

Jorge Lorenzo resmi memutuskan hengkang ke Ducati dari Yamaha pada 2016 lalu. Banyak pihak menyayangkan kepindahan dari pembalap dengan nomor start 99 ini dari tim yang membesarkan namanya.

Bagaimanapun, Lorenzo memiliki alasan kuat untuk pergi membela tim asal Italia tersebut. Dengan membela tim baru, pastinya ia juga memiliki pengalaman baru dan tantangan dari motor baru.

BACA JUGA

  • Bos Ducati: Desmosedici GP18 Tak Hanya Mengakomodasi Lorenzo
  • Desmosedici GP18 Bakal Ikuti Gaya Balap Jorge Lorenzo?
  • Jorge Lorenzo: Nilai Jual Saya Tak Setinggi Musim Lalu

Berikut ini alasan Por Fuera hengkang membela Ducati sebagaimana dilansir Motorcycle:

Tantangan BaruLorenzo telah memperoleh beragam prestasi saat membela Yamaha, mulai dari pole position, putaran tercepat, juara seri, dan tentu saja gelar juara dunia. Dikatakan, kepindahan ke Ducati untuk mencari tantangan baru dan berusaha mengejar prestasi Casey Stoner.

Pilihan UtamaSelagi membela Yamaha, Lorenzo hidup di bawah bayangan pembalap legendaris Valentino Rossi sekalipun memiliki prestasi lebih baik dari rekan setimnya itu. Dengan pindah ke Ducati, ia tidak lagi dianggap anak bawang dan mendapat sanjungan ketika berprestasi lebih baik dari Rossi. Ia berharap kepindahannya ke Ducati membuat dirinya disanjung sebagaimana Stoner.UangKepindahan mengejutkan Lorenzo ke Ducati juga dipengaruhi oleh uang berlimpah yang ditawarkan pabrikan asal Bologna, Italia tersebut. Ducati rela menggelontorkan dana hingga 15 juta euro demi membawa pria Spanyol ini menunggangi Desmosedici.

Motor yang cepatDucati Desmosedici selama ini dikenal sebagai motor paling buas di trek lurus jika dibandingkan merek-merek lain yang berlaga di MotoGP. Karakter Lorenzo yang agresif menurutnya tidak sesuai dengan tipikal Yamaha YZR-M1 yang lambat. Kecepatan adalah candu bagi Lorenzo dan Desmosedici bisa mengatasi rasa ketagihan tersebut.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Kecocokan WarnaLorenzo dikenal menyukai warna merah yang ia tunjukkan melalui warna angka untuk nomor start. Adapun Ducati memiliki warna kebesaran merah menyala serta memiliki jaket offisial yang cukup modis sebagaimana kebiasaan orang Italia dalam berbusana. Paduan merah-merah ini dirasa ideal serta fashionable ketika dikenakan oleh Lorenzo.

Kerja sama dengan StonerLorenzo bisa memanfaatkan kepindahannya ke Ducati untuk bekerja sama dengan Stoner dalam menjinakkan Desmosedici. Bukan rahasia lagi bila hanya Stoner seorang yang mampu memacu Desmosedici jadi menjadi juara dunia. Masukan dari dua pembalap juara dunia bisa membuat Desmosedici GP17 jauh lebih kompetitif dan memudahkan Lorenzo mewujudkan ambisi sebagai juara.

Melakukan hal yang Rossi tidak lakukan

Jorge Lorenzo sangat paham apabila sukses di Ducati tentu membuat namanya semakin diperhitungkan atau lebih dicela jika memperoleh hasil buruk. Sebagai pembalap yang pernah meraih dua juara dunia Lorenzo yakin bisa mempersembahkan hasil terbaik pada si merah, Ducati. Keberhasilan yang dicapai ketika membela Ducati tentu jadi bukti bila ia sanggup melakukan hal yang tidak dapat dicapai oleh Valentino Rossi

Faktor Gianluigi Dall'ignaGianluigi Dall'igna jadi sosok yang sanggup menyumbang kejayaan bagi Aprilia di ajang World Superbike. Kini, Dall'igna kembali memperkuat Ducati dan bertanggung jawab atas kebangkitan tim balap asal Italia tersebut di MotoGP. Berbagi pengetahuan dengan Dall'igna dalam membangun Desmosedici GP17 bisa jadi kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan oleh Lorenzo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.