Sukses

Top3 Berita Hari Ini: Wuling Cortez dan Cara Melaju di Turunan

Wuling Cortez jadi alternatif baru yang menawan, dari segi fitur maupun harga. Harga yang ditawarkan masuk ke segmen di bawah dan atasnya.

Liputan6.com, Jakarta Wuling Cortez jadi alternatif baru yang menawan, dari segi fitur maupun harga. Harga yang ditawarkan masuk ke segmen di bawah dan atasnya. Dominasi produk Jepang mulai digoyang. Berita tentang Wuling Cortez menjadi yang terpopuler:

1. Punya Uang Rp 200 Jutaan, Pilih Wuling Cortez atau MPV Jepang?

Mobil keluarga terbaru Wuling Motors, Wuling Cortez, resmi diluncurkan di Tanah Air. Model ini hadir dengan dua pilihan tipe, yaitu Cortez tipe C dan Cortez tipe L, dengan banderol mulai Rp 218 juta sampai Rp 264 juta on the road Jakarta. Varian tertingginya adalah Cortez 1.8L Lux+ i-AMT Rp 264 juta.

Untuk jantung penggeraknya, Wuling Cortez dipersenjatai dengan mesin DOHC empat silinder berkapasitas 1.798 cc. Dengan unit tersebut, mobil ini mampu menghembuskan daya 129 Tk pada 5.600 rpm, dan torsi maksimum sebesar 174 Nm pada 3.600 sampai 4.600 rpm. Selengkapnya baca di sini.

2. Cegah Kecelakaan di Turunan, Begini Cara Berkendaranya

Kecelakaan maut memang sering terjadi di jalur yang menanjak atau menurun. Tidak jarang, kendaraan dengan pengemudi yang tidak sigap, mobil akan terjun bebas dan menabrak kendaraan lain.

Seperti kecelakaan maut terjadi kemarin sore (10/2/2018) di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Kejadian ini terjadi di Jalan Raya Jurusan Bandung, menuju Subang (Turunan Emen), dan sudah mengakibatkan banyak korban jiwa. Selengkapnya baca di sini.

3. Suzuki Burgman 125, Siap Tantang Yamaha Lexi dan Honda Vario

Bertepatan dengan Delhi Auto Expo 2018, Suzuki resmi memperkenalkan skutik terbarunya, Burgman Street.

Motor terbaru dari pabrikan asal Jepang ini, memiliki mesin berkapasitas 125 cc, dan siap bersaing dengan Yamaha Lexi, Honda Vario 125, atau bahkan Yamaha NMax jika dipasarkan di Indonesia. Selengkapnya baca di sini.

 

Simak Video Pilihan  Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Power to Weight Ratio, Makhluk Apa Itu?

Bagi pecinta mobil sejati, setiap melihat kendaraan tidak hanya berpatokan kepada desain eksterior atau interior saja. Namun, sisi performa pasti menjadi acuan, untuk menilai mobil ini layak dibilang keren atau tidak.

Nah, performa mesin, memang tidak hanya dilihat dari tenaga dan torsi, tapi ada istilah power to weight ratio (PWR). Lalu, apa itu PWR?

Seperti disitat berbagai sumber, power to weight ratio adalah pengukuran kinerja mesin secara keseluruhan.

Caranya, dengan membagi tenaga yang dikeluarkan dengan bobot kendaraan tersebut (Tk/kg). Singkatnya, ini untuk menghitung rasio berat mobil terhadap tenaga.

Untuk diketahui, performa mobil saat melaju tidak sepenuhnya bergantung pada mesin saja. Misalkan, ada dua mobil dengan tenaga yang sama, mobil yang memiliki bobot yang lebih ringan biasanya akan melaju lebih cepat dibanding mobil dengan bobot yang lebih berat.

Sebagai contoh, Toyota Fortuner dan Kijang Innova untuk tipe diesel menggunakan mesin berkapasitas sama, yaitu 2.400 cc. Dengan mesin tersebut, keduanya menghasilkan tenaga yang juga sama 149 ps. 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Namun, karena Toyota Kijang Innova mempunyai bobot lebih ringan yakni 1.800 kg, sedangkan Toyota Fortuner mencapai 2.000 kg, maka Toyota Kijang Innova bisa lebih cepat melaju karena memiliki PWR 0,082 ps/kg atau 82 ps/ton. 

Sementara Toyota Fortuner, memiliki PWR 0,074 ps/kg atau 74 ps/ton. Dalam perhitungan PWR, semakin tinggi angkanya maka semakin baik. Namun, hal ini wajar mengingat Fortuner merupakan SUV dengan bodi yang lebih bongsor sehingga mempunyai bobot lebih berat dan menjadikannya lebih stabil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.