Sukses

Helm Buatan Indonesia Jadi Pilihan Honda Thailand, Untuk Apa?

Baru-baru ini, KYT dipilih oleh AP Honda Thailand sebagai helm resmi pembalap muda di Negeri Gajah Putih.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu helm buatan Indonesia dengan kualitas dunia, KYT, memang cukup sukses di ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP.

Bahkan baru-baru ini, KYT dipilih oleh AP Honda Thailand sebagai helm untuk program pembibitan pembalap muda di Negeri gajah Putih.

Helm yang bakal digunakan untuk kerjasama ini, adalah KYT Thunderflash. Helm ini menggunakan shell yang terbuat dari tri carbon composite, dan perpaduan aramidic (kevlar).

Dijelaskan Henry Tedjakusuma, Direktur PT Tara Kusuma Indah (TKI) sebagai produsen helm KYT, dipilihnya Thunderflash karena helm ini memang didesain khusus dengan ukuran kepala orang Asia.

"Jadi, Thunderflash ini cocok digunakan untuk pembalap AP Honda Academy. Ini dilakukan sebagai basis riset KYT, dan akan menyesuaikan kembali dari segi bentuk kepala pembalap yang masih muda," jelas Henry, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/2/2018).

Sementara itu, menurut Vice Presiden AP honda Thailand, Alaksh Phornprapha, KYT Thunderflash memiliki desain yang menarik dan aerodinamika yang baik.

"Tidak hanya itu, bobotnya juga sangat ringan, sekitar 50 gram dan sudah menggunakan DD-ring dengan sertifikasi ECE 22.05," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Digunakan pembalap MotoGP Aleix Espargaro dan Xavier Simeon

Untuk diketahui, helm KYT sendiri masuk di ajang MotoGP pada 2014 lalu. Saat ini, helm asli produksi Indonesia ini digunakan oleh Aleix Espargaro dan Xavier Simeon.

Selama menggunakan helm tersebut, kedua pembalap cukup puas dengan performa KYT. Bahkan, hingga saat ini tidak ada keluhan terkait hel tersebut.

"Jujur saja, saya tidak pernah mengalami isu krusial dalam menggunakan helm ini. Padahal tipe yang saya gunakan (NF-R), modelnya sama dengan versi produksi massal dan dijual umum," jelas Simeon.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.