Sukses

Ironis, Tesla Didenda karena Polusi Udara

Meskipun mobil listrik diklaim ramah lingkungan, ternyata dalam prosesnya tetap menghasilkan emisi yang merugikan.

Liputan6.com, Fremont - Salah satu keunggulan mobil listrik yang sering diklaim oleh pabrikan otomotif adalah tidak adanya emisi yang dihasilkan oleh mobilnya. Namun, ironisnya ternyata pabrik yang memproduksi mobil listrik masih menghasilkan emisi.

Salah satunya adalah pabrik Tesla yang berlokasi di Fremont baru saja dikenakan denda sebesar $139.500 (setara Rp 1,9 miliar) akibat polusi udara yang berlebihan. 

Dilansir Carscoops, Tesla setuju untuk membayar denda tersebut sekaligus memasang panel surya di atap San Jose Boys & Girls Club sebagai bagian dari solusi dengan Bay Area Air Quality Management District.

Tesla mengungkapkan polusi tersebut disebabkan oleh beberapa peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kandungan nitrogen oxide meningkat pada tahun 2013 hingga 2016.

Untuk diketahui, pada 2010 silam, Tesla juga membayarkan denda sebesar US$275.000 (setara Rp 3,7 miliar) ke U.S. Enviromental Protection Agency setelah gagal mendapat sertifikat kesesuaian yang memenuhi standar Clean Air Act untuk mobil listrik Tesla Roadsternya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sulitnya Memadamkan Api Mobil Listrik Tesla yang Terbakar

Mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Model S menjadi salah satu sedan mewah yang saat ini banyak dilirik konsumen dari berbagai negara.

Selain sama sekali tak meminum bahan bakar minyak, tampilan dan teknologi yang disematkan Tesla Model S dianggap sangat menarik serta modern.

Kendati demikian, mobil listrik ini tak luput dari kekurangan. Seperti halnya yang terjadi di salah satu jalan di Tyrol, Austria, di mana sebuah Tesla Model S berkelir putih terbakar.

Ya, dalam video yang beredar, sejumlah petugas dan mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan api. Hanya saja, seperti diunggah di media sosial Facebook, mobil listrik yang satu ini rupanya dianggap sangat sulit untuk dipadamkan jika terbakar.

Untuk mendinginkan mobil tersebut, dibutuhkan 3000 galon air agar baterai menjadi lebih dingin. Akan tetapi, itu pun harus terlebih dahulu memutuskan aliran power supply dari baterai.  

Bahkan, ada beberapa bagian mobil yang harus dipotong. Dan itu dilakukan setelah mendapatkan informasi dari pabrikan Tesla.

Disebutkan, lamanya penanganan mobil Tesla yang terbakar lantaran mobil tersebut menggunakan baterai lithium. Sedangkan untuk mencegah timbulnya api, petugas diwajibkan mengarantina bangkai mobil hingga 48 jam.

 

 

1 dari 2 hala

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.