Sukses

Harga Mobkas Avanza-Xenia Terjun Bebas, Gara-Gara Xpander dan Confero

Kehadiran dua pendatang baru di segmen LMPV, Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero sepertinya sudah berimbas ke penguasa pasar, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran dua pendatang baru di segmen LMPV, Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero sepertinya sudah berimbas ke penguasa pasar, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Pasalnya, sejak kehadiran dua model baru tersebut, harga mobil bekas (mobkas) model sejuta umat tersebut terjun bebas.

Dijelaskan Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, peminat duet maut Avanza-Xenia memang masih banyak. Namun, untuk harga dua mobil asal Jepang tersebut turun jauh.

"Harga turun banget. Contohnya, untuk Toyota Avanza 2012 itu yang matik sekarang Rp 100 jutaan. Padahal, awalnya bagus sekitar Rp 150 jutaan," jelas Herjanto saat dihubungi Liputan6.com, kamis (8/3/2018).

Pria ramah ini melanjutkan, penurunan harga Avanza-Xenia ini, bisa sekitar 20 sampai 30 persen. "Logikanya, pasti dibandingkan dengan harga model baru. Dengan harga Rp 150 jutaan, pilih Mitsubishi Xpander paling rendah atau Wuling Confero paling tinggi," jelasnya.

Sementara itu, meskipun harganya hancur, namun untuk di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga dua, masih bisa menjual 100 sampai 200 unit per bulan. Jadi, dengan predikat mobil sejuta umat tersebut, mobil ini masih tetap dicari meskipun harga bekasnya sudah tidak bisa tinggi.

"Ya, karena overprice. Barunya kemahalan, Masa barang begitu dihargain Rp 200 juta lebih untuk Veloz. Stoknya masih banyak, karena mobil sejuta umat," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hati-Hati Beli Mobil Bekas Saat Musim Hujan, Kenapa?

Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih memberikan beberapa tips jitu agar mengetahui mobil mana yang telah menjadi korban banjir.

“Musim hujan banyak banjir, apalagi Jakarta zaman now beda sama dulu. Jadi, pertama STNK. Hati-hati saja kalau beli mobil STNK-nya di daerah langganan banjir, jadi STNK harus dilihat. Kalau memang banyak banjir tidak usah dibeli. Lihat surat paling gampang,” ujar Herjanto kepada Liputan6.com, Kamis (7/12/2017).

Namun apabila melihat dari kondisi mobil, lanjut Herjanto, langkah awal yang perlu dilihat adalah bagian bawah karpet. Biasanya bau tak sedap seperti apek akan tercium di kabin mobil, terlebih bagian karpet.

Tak hanya itu, saat karpet dibuka, tidak menutup kemungkinan kotoran seperti tanah akan menempel.

Selain karpet, sisa kotoran atau tanah biasanya menempel di karet, seperti pintu mobil, ban serep, dan bamper, termasuk karet-karet dibagian mesin mobil.

Lantas bagaimana dengan bagian mesin?

“Ada baiknya cek ke dealer resmi, karena mobil-mobil mahal sudah pakai computerized, jadi tidak bisa dicek bengkel biasa, harus dealer resmi pasti ketahuan. Kalau pedagang atau bengkel biasa pasti kelewat,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.