Sukses

Goodyear Kembangkan Ban Khusus Mobil Listrik, seperti Apa?

Menurut Goodyear, ban konvensional lebih cepat botak jika dipasangkan pada mobil listrik.

Liputan6.com, Jenewa - Semakin populernya mobil listrik dengan karakteristik yang berbeda, maka suku cadang pendukung seperti ban harus menyesuaikan diri.

Pabrikan ban Goodyear sepertinya sudah bersiap diri untuk menyambut era mobil listrik. Di Geneva Motor Show 2018, Goodyear memamerkan ban "EfficientGrip Performance with Electric Drive Technology".

Mobil listrik memiliki karakter torsi besar yang sudah siap diledakkan dari awal akselerasi. Dengan begitu, menurut Goodyear, ban konvensional akan lebih cepat habis hingga 30 persen juga dipasangkan pada mobil listrik.

Dilansir Autoevolution, tujuan utama pabrikan ban saat mobil listrik keluar adalah mengurangi hambatan gulir dan membuatnya menjadi seefisien mungkin. Jarak tempuh diharapkan dapat bertambah sekaligus mengurangi polusi suara yang dihasilkan oleh ban.

Belum ada informasi mengenai bocoran harga. Namun, Goodyear sedang mendekati pihak pabrikan mobil listrik, agar ban tersebut dapat disematkan sebagai kelengkapan standar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mobil Listrik Mogok di Indonesia, Bule Ini Terbangkan Mekanik dari Belanda

Masih ingat dengan perjalanan lintas benua yang dilakukan bule asal Belanda dengan mobil listriknya? Bule bernama Wiebe Wakker tersebut mengalami banyak hambatan di Indonesia, setelah alat pengisiannya jebol, karena beberapa waktu lalu mobil listriknya terendam banjir di Sidoarjo.

Melalui akun Instagram @plugmeintravel, mobil tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah dan biaya perbaikan mencapai €5.000 (setara Rp 84 juta). 

 

 

Untuk mencapai misinya sampai ke Australia, Wiebe melakukan crowdfunding campaign dengan menawarkan jasa dirinya. Berdasarkan foto yang diunggah di akun Instagram @plugmeintravel, Wiebe menawarkan jasa sopir, presentasi, hingga pemasangan logo sponsor di mobilnya.

Dana tersebut, selain untuk biaya suku cadang, dibutuhkan juga untuk mendatangkan mekanik bernama Tim de Lange yang didatangkan langsung dari InnoSys Delft, Belanda. Mekanik tersebut datang pada pekan lalu dan mengidentifikasi kerusakan yang dialami oleh mobil listrik.

"Paket baterainya telah dilepas, dan setelah diperiksa, mereka (mekanik) melihat banyak air yang masuk ke dalam. Mereka juga terkejut melihat mobil masih bisa berjalan, padahal banyak kabel-kabel yang longgar," ungkap Wieke melalui akun Instagramnya.

Menurutnya, kemungkinan empat sel baterainya rusak dan perlu diputuskan. Dengan demikian, jarak tempuh mobil listriknya akan berkurang hingga 4 persen dibanding sebelumnya. 

Saat ini mobil listrik sedang dalam proses perbaikan. "Akhirnya mengisi ulang kembali," ungkap Wiebe ke Liputan6.com melalui pesan singkat. Wiebe juga menambahkan, saat ini sedang memperbaiki motor elektriknya sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.