Sukses

Modifikasi Boncengan Anak pada Sepeda Motor, Berbahaya?

Pada umumnya, sepeda motor didesain untuk satu pengemudi dan satu penumpang saja.

Liputan6.com, Jakarta Sepeda motor pada umumnya memang hanya dirancang untuk dua orang saja. Tentu satu orang berperan sebagai pengemudi, dan satunya sebagai penumpang,

Namun, tak jarang juga yang menjejalkan 2 orang penumpang pada 1 sepeda motor. Biasanya, hal itu dilakukan oleh keluarga yang memiliki anak kecil.

Kini, ada modifikasi baru yang memungkinkan sepeda motor untuk ditumpangi 2 orang dewasa dan 2 orang anak. Ubahan itu dilakukan oleh seorang pemilik skutik dengan menambahkan 2 boks di depan.

Pria itu membuat sebuah kotak yang bisa memuat anak-anak di sisi kanan-kiri body depan motornya. Dengan menggunakan bahan besi dan kayu, kotak itu pun menjadi tempat duduk keduanya anaknya selama perjalanan.

Foto yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @ride_my_dream ini nampaknya cukup berbahaya. Pasalnya, dimensi kotak tersebut cukup besar dan juga dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor.

Sumber : Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ladies, Perhatikan Cara Boncengan yang Benar

Sudah menjadi hal lumrah jika para pengendara sepeda motor kerap berboncengan baik bersama keluarga, teman, sahabat, atau orang yang belum dikenal sekalipun seperti para pengendara ojek.

Namun, yang perlu diperhatikan, pengendara dan penumpang yang diboncang, wajib mengenakan riding gear, mulai dari jaket hingga helm SNI (Standar Nasional Indonesia).

 

 

Hal tersebut ditegaskan langsung Instruktur Safety Riding Wahana, Siswanto saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Saat berbocengan, kata Siswanto, penumpang yang baik saat dibonceng, seharusnya memeluk pengendara. Namun hal itu tidak bisa dikatakan 100 persen benar, karena jika yang naik sepeda motor adalah pria dan wanita, maka terkait aturan Islam dilarang bersentuhan karen bukan mukhrim. Apalagi, saat naik ojek.

Siswanto pun memberikan beberapa tips boncengan yang baik dan benar, khususnya bagi para kaum hawa yang kerap takut saat dibonceng.

“Jika tak boleh peluk, lalu bagaimana yang boleh? Kita bisa pegangan pada jaket, atau kantung jaketnya. Celana juga boleh. Setelah itu kita ikutin motor mau bergerak kemana saja,” ujar Siswanto.

Lebih lanjut Siswanto menegaskan, penumpang yang dibonceng dilarang keras memegang pundak pengendara. Sebab, kemungkinan akan membuat si rider hilang kendali atau oleng.

Pasalnya, jika memegang pundak, tidak menutup kemungkinan saat akan bermanuver ke kanan atau kekiri, orang yang dibonceng sering menekan pundak karena merasa takut terjatuh.

Selain itu, kata Siswanto, orang yang dibonceng tidak disarankan untuk memegang behel motor bagian belakang. Sebab menurut dia, itu juga membuat posisi motor tidak seimbang.

Terutama, jika akan melakukan belokan ke kanan atau ke kiri, itu bisa menyulitkan pengendara saat bermanuver.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.