Sukses

Mobil Buatan Jepang Dituntut Lebih Irit

Produsen mobil di Jepang dituntut untuk menciptakan mobil yang lebih irit, guna mengurangi jumlah gas buang.

Liputan6.com, Tokyo: Produsen-produsen mobil di Jepang kini dituntut untuk meningkatkan produksi dan menciptakan mobil yang lebih irit dan hemat energi, paling tidak sampai 24,1 persen pada tahun fiskal 2020.

Untuk mobil berbahan bakar bensin (bbm), ukuran iritnya ditingkatkan dari rata-rata 16,3 km per liter pada tahun fiskal 2009 menjadi 20,3 km per liter pada tahun fiskal 2020, demikian tulis harian Nikkei business daily, Kamis (18/8).

Ketentuan ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintah Jepang, yang kemungkinan akan mengeluarkan petunjuk pelaksanaan pada musim semi mendatang, dan ukuran penghematan energi yang menggunakan tahun dasar fiskal 2009, akan diterapkan pada seluruh produsen mobil.

Kementerian ekonomi, perdagangan dan industri, dan kementerian transportasi akan membuka kesempatan bagi pendapat publik mulai Jumat (19/8), sebelum mempersiapkan draft terakhir.

Ketentuan ini tidak berlaku bagi produk mobil listrik dan plug-in hibrida, karena mobil-mobil tersebut dianggap telah menggunakan sumber energi di luar bahan bakar minyak, yang masih dalam taraf pengembangan.

Tapi untuk mobil hibrida seperti Toyota Prius, tetap akan diatur dengan ketentuan baru itu, karena dengan angka penjualan mobil hibrida yang cukup tinggi, Toyota dinilai akan lebih mudah untuk mencapai target penghematan yang ditetapkan pemerintah.

Standar pengiritan baru itu dimaksudkan untuk meningkatkan angka pengurangan jumlah gas buang, sekaligus mendorong pabrikan untuk lebih kreatif menciptakan model-model mobil baru yang hemat energi. (autonews.com/mla)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.