Sukses

ITS Ciptakan Bus Bertenaga Listrik Pertama di Indonesia

Bus listrik karya mahasiswa ITS Surabaya ini menghabiskan dana penelitian hingga Rp 1,5 miliar.

Liputan6.com, Surabaya - Kenaikan harga BBM yang terus terjadi rupanya mendorong mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berkreasi. Tak tanggung, bus dengan tenaga listrik jadi karyanya.

Bus listrik pertama di Tanah Air ini diperkenalkan langsung pada warga Surabaya saat kegiatan Car Free Day yang berlangsung di Taman Bungkul, Minggu (23/11/2014) kemarin.

Hadirnya Bus Listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember disambut positif oleh Ir Tri Risma Harini MT, Wali Kota Surabaya. Pasalnya, Bus Listrik ITS dinilai mendukung Surabaya sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan, demikian dilansir dari laman resmi ITS, Senin (24/11/2014).

"Eco-City di Surabaya sudah terealisasi dengan adanya bus listrik, terimakasih ITS,'' ungkap Risma.

Lebih lanjut, Walikota Surabaya ini menginginkan adanya bus listrik tersebut dapat menjadi jawaban atas berbagai polemik krisis bahan bakar minyak (BBM) di Indoensia. Ia pun optimis jika kedepannya teknologi serupa dapat dikembangkan untuk mobil pribadi.

"Kalau bus listrik ini bisa dikembangkan, berarti mobil pribadi juga bisa dikembangkan,'' ujar Risma.

Dr Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Tim Penelitian Mobil Listrik ITS menerangkan dibutuhkan tahap penyempurnaan lebih lanjut terhadap mobil tersebut. Sebelumnya, ia memaparkan jika bus ini telah melalui berbagai uji kelayakan dan uji coba jalan.

Dalam menciptakan bus ini, ITS bekerja sama dengan provider telepon seluler nasional. Rencananya, bus yang menghabiskan dana penelitian hingga Rp 1,5 miliar ini akan resmi beroperasi sebagai bus kampus setelah diuji coba untuk rute pertamanya.

"Dalam jangka waktu satu tahun ke depan kami juga akan membangun stasiun pengisinya,'' papar Nur.

Bus ini memiliki dimensi lebar 2,1 meter dan panjang 6 meter. Di dalamnya, bus ini sanggup menampung sebanyak 26 penumpang. Pada bagian atap terdapat panel surya yang akan menyuplai energi sebesar 20 persen dan sisanya disuplai oleh baterai.

Dikatakan, setelah diisi penuh selama delapan sampai sepuluh jam, bus ini mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer. (Ysp/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.