Ubahan Mendasar untuk Motor Freestyler Pemula

Liputan6.com, Jakarta Dunia freestyle roda dua Tanah Air sedang naik daun. Hal itu dapat dilihat dari berbagai event kompetisi freestyle yang terselenggara di berbagai Kota di Indonesia.

Tidak hanya itu, para penggiat "gaya bebas" ini juga kerap ditemui di sejumlah jalanan kosong yang dijadikan tempat berlatih.

Untuk menjadi freestyler handal tentu membutuhkan kendaraan yang mumpuni untuk menunjang aksi setiap gaya yang diperagakan. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk terjun ke dunia freestyle ternyata ada beberapa bagian pada tunggangan yang harus diubah.

Salah seorang freestyler bernama Agus Wicaksono atau yang akrab disapa Witjax, ada beberapa komponen standar bawaan pabrik yang kena gusur.

"Kalau untuk tipe motor sport, penting banget untuk membuat rem belakang di atas (di setang) seperti skutik. Letaknya di bawah tuas kopling," katanya kepada liputan6.com baru-baru ini.

Jadi, lanjut dia, rem belakang pakai dua kaliper. Satu kaliper bekerja normal di kaki dan satu lagi dikontrol tangan. Ini dibuat agar lebih mudah melakukan pengendalian.

Selain itu, komponen lain yang diubah adalah ukuran gir belakang. Biasanya, ukuran gir belakang jauh lebih besar dari ukuran standarnya.

"Biasanya kita pakai gir kastem atau kita sebut gir buta. Jadi kita buat sendiri lubangnya. Kalau di luar negeri mungkin banyak tersedia gir dengan berbagai ukuran tapi di sini kan tidak, makanya kita buat kastem," jelasnya.

Gir belakang yang dibuat lebih besar ternyata memiliki fungsi besar untuk memperagakan sejumlah gaya, terutama wheelie.

"Gir besar ini memberikan traksi awal yang lebih baik dan saat pelan. Kita butuhkan traksi awal besar saat akan melakukan wheelie," urainya.

Sementara bagian lain yang mesti diganti adalah jenis ban. Biasanya ban yang kerap digunakan untuk freetsyle memiliki kompon yang lebih lunak. Terakhir shock depan dibuat lebih keras untuk mempermudah dalam memperagakan gaya stoppie.

Lalu bagaimana dengan motor jenis skutik? Witjax menyebut dengan mengganti ban berkompon lunak, motor jenis ini dapat langsung digunakan.

"Kalau matik kayaknya tidak perlu banyak ubahan. Standar saja sepertinya sudah bisa buat "dimainin" (freestyle)." pungkasnya.

(ian/sts)