Sukses

Trabant, Saingan VW Kodok yang Gagal

Trabant adalah salah satu merek mobil yang coba menandingi kejayaan VW Beetle. Sayang, usaha tersebut gagal.

Liputan6.com, Sachsen - VW Beetle atau yang juga familiar dengan sebutan VW Kodok selama masa kejayaannya seakan tidak tertandingi. Hampir tidak ada mobil sejenis yang mampu menandingi pamor dan penjualan mobil inisiatif Hitler ini.

Tetapi, usaha untuk menandingi VW Kodok bukannya tidak ada. Salah satunya adalah Trabant, sebuah merek mobil yang diproduksi di Sachsen, Jerman Timur. Ya, mobil ini diproduksi mulai 1957, saat Jerman Barat dan Jerman Timur belum bersatu.

Trabant yang total produksinya mencapai 3 juta unit hingga akhir produksi pada 1991 ini digunakan untuk konsumsi lokal di Jerman Timur. Ia juga diekspor ke negara Blok Timur seperti Ceko, Polandia, dan Hungaria.

Sayangnya, Trabant dinilai gagal. Bahkan, Time memasukkannya ke dalam daftar 50 mobil terburuk sepanjang masa. Mobil bertenaga 18 Tk dari mesin dua tak ini hasilkan gas buang yang kotor dan mengeluarkan bunyi yang sangat bising.

"Trabant adalah jawaban Jerman Timur terhadap VW Beetle. Sayangnya, mobil ini 'merokok' seperti api dari minyak Irak, sering pula kekurangan fitur paling dasar seperti lampu rem," demikian tulis Time yang dikutip Jumat (12/6/2015).

Meskipun begitu, beberapa sumber lainnya mengatakan bahwa perawatan mobil ini cukup mudah. Seorang teknisi bahkan mengatakan bahwa perbaikan Trabant lebih mudah dibanding mobil lain di masanya.

Jerman Timur pun akhirnya bersatu dengan Jerman Barat saat Tembok Berlin runtuh pada 1990. Saat itu, arus modernisasi melanda Jerman Timur yang dianggap lebih 'terbelakang', termasuk dalam hal industri otomotif.

Mobil-mobil modern pun mulai masuk, pemilik Trabant yang melihat mobil dari negara luar lebih canggih tidak segan untuk meninggalkan mobil mereka. Riwayat Trabant pun selesai. Meskipun begitu, beberapa kali mantan pengguna Trabant melakukan kegiatan bersama untuk mengenang masa kejayaan mobil tersebut.

(rio/ian/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini