Sukses

Garansindo Gaet ITS Garap Kendaraan Listrik Nasional

Garansindo tak main-main untuk membuat kendaraan yang 100 persen dikembangkan dan dibuat anak negeri.

Liputan6.com, Surabaya - Garansindo nampaknya tak main-main untuk membuat kendaraan yang 100 persen dikembangkan dan dibuat anak negeri. Terkini, perusahaan yang menjadi distributor kendaraan premium itu menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Kerjasama ini tak terlepas dari upaya Garansindo memacu anak negeri untuk memproduksi kendaraan bermotor listrik nasional. Pada Rabu (10/5) lalu, CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah dan Rektor ITS Surabaya Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.Es, Ph.D telah menekan nota kesepahaman kerjasama untuk pengembangan kendaraan bermotor listrik di Indonesia, yang akan dimulai dengan sepeda motor listrik.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, penandatangan tersebut didampingi dan turut disaksikan anggota komisaris Garansindo Group, Budi Dharmadi (mantan Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Deperin), Pembantu Rektor serta dosen ITS Surabaya.

"ITS memiliki kompetensi tim riset di bidang kendaraan listrik, terbukti mampu membuat mobil listrik, bis listrik, motor listrik, sistem kontrol mesin kendaraan maupun sistem kontrol motor listrik dan juga sistem display dan monitoring kendaraan," Rektor ITS Surabaya Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.Es, Ph.D.

Lanjut Joni, ITS telah diakui di bidang otomotif. Ini terbukti berkat menyabet juara di Shell Eco Marathon, juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia di World Solar Challenge.

"ITS Surabaya mampu meriset dan memproduksi Engine Controller Unit (ECU) untuk sepeda motor dengan merek Iquteche (dibaca iki utek e) serta mampu meriset dan membuat mobil listrik Ezzy ITS 1 dan 2," jelasnya.

Tak cukup sampai di situ, ITS Surabaya pun kata Joni mampu meriset dan memproduksi engine diagnostic, piggyback, motor listrik 0,5 kW – 25 kW, dan sistem kontrol motor listrik 0,5 kW – 25 kW.

(gst/sts/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.