Sukses

Ini Kebiasaan Buruk Pengendara Mobil di Jalan

Perilaku saat berkendara menjadi faktor penting agar dihormati sesama pengguna jalan.

Liputan6.com, California - Sebagai pengguna kendaraan bermotor, kemampuan berkendara seakan menjadi sesuatu yang paling dibanggakan. Padahal, perilaku maupun kebiasaan saat berkendara menjadi faktor penting agar mendapat respek dari sesama pengguna jalan.

Seringkali pengendara lupa jika jalan raya digunakan untuk khalayak umum. Pengendara terkadang menunjukkan sikap egois serta perilaku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lain.

Tanpa disadari, Anda mungkin pernah juga melakukan kebiasaan buruk saat berkendara. Berikut ini daftar kebiasaan buruk pengendara yang dilansir dari Carthrottle, Minggu (26/7/2015):

1. Terganggu Gadget

Mobil adalah kendaraan yang cukup besar. Pada umumnya, mobil memiliki bobot sekitar dua ton dan seketika mampu menjadi mesin pembunuh saat melaju dalam kecepatan tinggi.

Untuk itu, mengemudi jadi suatu kegiatan yang butuh fokus dan konsentrasi tinggi. Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan bahaya yang timbul akibat gangguan selama mengemudi.

Tak jarang, gangguan berasal dari hal yang sepele seperti membalas pesan singkat atau memindah-mindah saluran radio. Gangguan seperti ini bukan tidak mungkin akan berakhir pada sebuah kecelakaan.

2. Tidak memberi jalan

Jalan raya merupakan salah satu fasilitas yang digunakan oleh masyarakat umum. Untuk itu dalam penggunaannya harus saling berbagi dan menghormati hak-hak pengendara lain.

Sayangnya, masih banyak pengendara yang egois saat di jalan dengan tidak memberi jalan kendaraan lain yang melintas. Padahal, di beberapa perpotongan jalan bahkan sudah terdapat rambu yang mengatur prioritas jalur yang wajib didahulukan.

Akibat rasa tidak mau mengalah ini membuat kondisi lalu lintas menjadi tersendat. Para pengendara secara tidak sopan ingin meminta diberi kesempatan untuk jalan terlebih dahulu tanpa mau memberi kesempatan bagi pengguna jalan lainnya.

Buka halaman selanjutnya >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

3. Berkendara kecepatan rendah di lajur tengah

Ada yang berpendapat jika sebaiknya berkendara di lajur tengah ketika melewati daerah yang asing. Pendapat ini ada benarnya ketika melintasi jalan dengan rambu-rambu petunjuk arah yang minim agar anda dapat berpindah jalur ke kanan atau ke kiri dengan mudah.

Namun jika Anda melintasi jalan yang banyak dilengkapi rambu petunjuk arah berukuran besar, sebaiknya hal ini jangan dilakukan karena akan menghambat laju kendaraan lain di belakang. Sebaiknya, jika melewati jalan seperti ini Anda mengambil jalur kiri atau jalur untuk kendaraan yang melaju lambat.

4. Ugal-ugalan dan melaju dengan kecepatan tidak menentu

Perilaku sembrono selanjutnya adalah melaju dengan kecepatan tidak menentu, biasanya aksi ini dilakukan juga secara ugal-ugalan. Saat berkendara, usahakan melaju dalam kecepatan konstan.

Jika memang tidak sedang tergesa-gesa, maka berkendaralah dengan kecepatan sedang. Namun jika sedang terburu-buru boleh saja melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi asal konstan dan tetap waspada.

Tipikal pengendara seperti ini membuat bingung pengguna jalan lain yang ada di belakangnya. Terlebih, pengendara yang labil seperti ini tak jarang sering mengerem secara mendadak dan membahayakan pengendara di belakangnya.

(ysp/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini