Sukses

Parkir Menghalangi Ruang Jenazah, Range Rover Diderek Paksa

Jenazah yang seharusnya dapat segera dimakamkan harus tertunda selama beberapa waktu.

Liputan6.com, London - Sudah selayaknya jenazah yang akan dimakamkan diperlakukan dengan baik. Oleh karena itu, prosesi dari ruang jenazah hingga pemakaman sebisa mungkin berjalan lancar.

Seorang pengusaha bernama Chris Dawson rupanya membuat prosesi pemakaman terhambat. Ia berulah memarkir Range Rover-nya sembarangan tepat di depan pintu ruang jenazah.

Dilansir Dailymail, Senin (12/10/2015), pengusaha yang dijuluki Del Boy ini membuat kesulitan anggota keluarga yang ingin membawa jenazah dari rumah duka ke pemakaman Devon, Plymouth. Posisi Range Rover yang parkir melintang di pintu masuk Plymouth and District Funeral Services membuat mobil ambulans tidak dapat masuk ke dalam ruang jenazah untuk mengangkut peti.

Akibat ulahnya tersebut, jenazah yang seharusnya dapat segera dimakamkan harus tertunda selama beberapa waktu. Upaya untuk memasukkan peti ke dalam mobil ambulans terhambat. Pihak pemakaman pun terpaksa memanggil mobil derek untuk memindahkan SUV buatan Inggris itu ke tempat parkir.

Pihak keluarga almarhum dibuat kesal dan kecewa atas ulah arogan pengusaha retail itu. Tak hanya itu, Dawson juga dihujat oleh pihak pengelola pemakaman karena telah menghambat proses penguburan jenazah.

"Karena ulah parkir yang tidak pengertian, kami tidak bisa melaksanakan prioritas utama kami yang menunjukkan rasa hormat dan martabat terhadap jenazah. Hal ini bukan karena masalah membawa jenazah tetapi lebih karena bagian dari etika yang kami lakukan," ujar Direktur Bisnis Pemakaman Kelaurga, Cheryl Whatmore.

Mengahadapi hujatan tersebut, Dawson melalui juru bicaranya, meminta tidak menyalahkan bosnya yang parkir sembarangan. Namun demikian, juru bicara juga sekaligus menyampaikan permintaan maaf terhadap keluarga yang berduka.

"Kami segera sadar setelah mendapat permintaan untuk memindahkan mobil. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan kekesalan yang timbul," kata juru bicara itu.

(ysp/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini