Sukses

Jangan Lupa Cek Mobil Sebelum Berkendara

Pengecekan bertujuan agar mobil selalu prima.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi mobil yang prima menjadi dambaan setiap pengemudi. Namun sayangnya, masih banyak pengguna kendaraan yang alpa untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum keluar dari rumah dan berujung terjadinya masalah di perjalanan.

Jika Anda merupakan seorang komuter yang mengendarai mobil lebih dari 50 kilometer setiap harinya, tentu pengecekan kendaraan menjadi aspek penting. Hal ini bertujuan agar mobil selalu prima dan meminimalisir terjadinya masalah saat di jalan.

Apa saja bagian-bagian yang harus di cek sebelum berkendara? Berikut ini uraian singkatnya seperti dilansir Carcare, Selasa (27/10/2015):

1. Periksa wiper dan elemen pencahayaan

Kita tidak pernah tahu kapan terjadinya cuaca buruk baik hujan lebat atau kabut saat dalam perjalanan. Oleh karena itu, wiper dan elemen pencahayaan kendaraan seperti lampu utama, lampu kabut, hingga DRL dipastikan dalam kondisi prima.

Untuk wiper, jangan lupa pastikan kondisi karet agar selalu kenyal dan tidak keras apalagi sampai getas. Tujuannya, agar wiper dapat menyeka air pada kaca dengan baik dan tidak membuat kaca jadi baret.

2. Periksa semua cairan

Cairan dalam kendaraan roda empat banyak jenisnya, mulai dari pelumas hingga air sabun untuk wiper. Sebelum berkendara, sempatkan untuk mengecek oli mesin, minyak rem dan oli power steering. Selain itu, cairan seperti air sabun untuk membasuh kaca depan serta air radiator atau coolant jumlahnya di atas ambang batas minimum.

3. Periksa selang dan komponen karet

Komponen berbahan dasar karet jika terus menerus digunakan maka dapat getas dan muncul retak-retak. Oleh karena itu, pastikan komponen seperti selang atau belt kondisinya masih lentur dan tidak getas. Komponen ini sangat penting karena menjadi pendukung sistem kelistrikan, AC, dan sistem pendingin mesin.

4. Periksa kembangan dan permukaan ban

Ban menjadi satu-satunya komponen kendaraan yang berinteraksi langsung dengan aspal. Berbagai kondisi aspal baik mulus atau berantakan penuh lubang dirasakan langsung pada ban.

Pastikan tekanan angin pada ban sesuai rekomendasi pabrikan. Selain itu, jangan lupa cek kondisi permukaan tapak ban untuk memastikan tidak muncul benjolan akibat kawat di dalamnya putus karena sering melintasi jalan rusak.

(ysp/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini