Sukses

Optimistis di Indonesia, Toyota Malah Ragu di Thailand

Meski optimistis penjualannya akan terdongkrak di Tanah Air, Toyota justru ragu dengan pasar Thailand.

Liputan6.com, Bangkok - Penjualan mobil di berbagai negara tentu berbeda-beda, termasuk prediksinya. Contohnya adalah Toyota Motor. Meski mereka optimistis penjualan akan naik di Indonesia, tapi tidak di Thailand.

Seperti dilansir dari Bangkok Post, Senin (25/1/2016), Kyoichi Tanada selaku Presiden Toyota Motor Thailand memprediksi penjualan mobil domestik "hanya" akan mencapai angka 720 ribu unit atau turun 10 persen dibanding tahun lalu.

Menurut dia, penurunan ini salah satunya disebabkan penerapan pajak baru. "Ada kemajuan pembelian parsial yang terjadi selama akhir 2015 sebelum dimulainya struktur pajak baru," ujarnya. "Itu yang membuat kami meramalkan penjualan di Thailand berada pada tingkat 720 ribu unit," ia menambahkan.

Satu hari setelahnya, di acara peluncuran all new Fortuner di Jakarta, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Hiroyuki Fukui, mengatakan bahwa mereka justru optimistis menyambut tahun ini. Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang semakin mendorong pembangunan infrastruktur.

"Kami berusaha melampaui pencapaian tahun lalu, 326 ribu unit. Karena pemerintah ingin mendorong infrastruktur. Karena itu, ekonomi Indonesia akan mengalami kemajuan. Kami optimistis," ujarnya. Secara market, pasar mobil Indonesia akan tumbuh sekitar 5 persen tahun ini.

Penurunan penjualan kendaraan di Thailand sebetulnya telah terjadi sejak 2013, persis setelah skema subsidi pemerintah untuk pembeli mobil pertama dihentikan. Pada 2014, penjualan juga terganggu karena adanya kudeta militer.

Di Thailand, Toyota berhasil menjual 266.005 unit (penumpang dan komersil), atau hampir sepertiga dari total penjualan. Untuk tahun ini, pabrikan mobil terbesar di dunia itu menargetkan penjualan 240.000 unit, dengan rincian 89 ribu unit untuk mobil penumpang dan 151.000 unit untuk mobil komersial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini