Sukses

Fakta-fakta di Balik Tutupnya Ford Motor Indonesia

Dampak penutupan agen pemegang merek Ford di Indonesia ini di masa yang akan datang paling dikhawatirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ditutupnya Ford Motor Indonesia (FMI) oleh pihak prinsipal menimbulkan polemik. Banyak kalangan mengkhawatirkan dampak penutupan agen pemegang merek Ford di Indonesia ini di masa yang akan datang.

Managing Director FMI Bagus Susanto dalam keterangan tertulisnya menuturkan, bakal menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford. FMI bakal menghentikan seluruh operasinya di Indonesia pada paruh kedua tahun ini.

Sebagaimana dikutip Reuters, juru bicara Ford Asia Pasifik menyebut alasan di balik penghentian operasi ini adalah karena dua faktor, yaitu minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan.

"Di Indonesia, tanpa manufaktur lokal, tidak ada jalan sama sekali pabrikan dapat bersaing di pasar itu, dan kami tidak memiliki manufaktur lokal," ujar juru bicara Ford Asia Pasifik yang berbasis di Shanghai, Tiongkok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berdiri Sebagai APM

Berdiri sebagai APM

PT Ford Motor Indonesia diresmikan sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Ford di Indonesia pada Juli 2000. Sebagai APM, FMI memiliki kewenangan mendatangkan mobil Ford dari principal luar negeri ke Indonesia. Kemudian mobil yang didatangkan tersebut didistribusikan ke main dealer.

Sejak berkiprah di pasar nasional hingga saat ini, pabrikan berjuluk blue oval tersebut memiliki 44 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. FMI sendiri mempekerjakan 35 karyawan.

Adapun jaringan dealer Ford tidak dikelola oleh FMI, tapi menggandeng perusahaan lain, di antaranya Nusantara Ford Group dan Kreasi Auto Kencana.

Nusantara Ford saat ini telah mengelola 11 Superstore, 9 Sales Point dan 10 Service Satelit di seluruh Indonesia. Nusantara Ford mulai menjalankan bisnisnya sejak 2003 untuk wilayah pemasaran di Kalimantan dengan bernaung di bawah PT United Mobil International.

Sementara itu pada 27 Oktober 2002, FMI menunjuk PT Kreasi Auto Kencana sebagai Authorized Dealer Ford. Saat ini Auto Kencana Group memiliki 15 jaringan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.

3 dari 4 halaman

Status Karyawan di Pusat dan Dealer

Karyawan FMI dirumahkan

Penutupan ini berdampak pada seluruh jajaran karyawan dan petinggi FMI harus dirumahkan. Petinggi FMI juga tidak mendapat kesempatan pindah ke regional.

"Semua diberhentikan, termasuk karyawan dan top management FMI yang sekitar total 35 karyawan. Tidak ada yang ditarik ke regional," kata Direktur Komunikasi FMI, Lea Kartika saat dihubungi Liputan6.com.

Jaringan dealer terus beroperasi

Dealer resmi Ford, yakni PT Kreasi Auto Kencana yang berlokasi di Jalan TB Simatupang No 12, Jakarta Selatan, mengaku tidak terpengaruh atas penutupan FMI. Ke depan, dealer masih terus menjual mobil Ford, dengan FMI sebagai distributor mobil.

"Kami dari dealer intinya tidak tutup. Mobil Ford nantinya langsung didistribusikan dari importir umum, seperti Fiat atau Mini Cooper yang langsung built up," ujar Putri, Customer Service PT Kreasi Auto Kencana saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, dealer Ford Cirebon yang dikelola oleh PT Saluyu Gatsu Motor juga memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah hengkangnya FMI pada paruh kedua tahun ini. Dalam operasionalnya, dealer Ford Cirebon berada di bawah main dealer di Bandung.

"(Saat ini) masih berjalan dan tetap digaji. Sales digaji dan dapat insentif penjualan. Belum ada kabar tentang pemutusan hubungan kerja," kata Sales Marketing Dealer Ford Cirebon, Adit Adinata, Selasa (26/1/2016).

4 dari 4 halaman

Kinerja Ford di Indonesia

FMI sebatas distributor resmi

Dalam menjalankan roda bisnisnya di Indonesia, FMI bertindak sebagai distributor resmi. Putri, Customer Service PT Kreasi Auto Kencana Cilandak mengatakan, jika FMI selama ini hanya bertugas sebagai pemasok kendaraan ke dealer utama.

"FMI jadi perusahaan yang suplai unit ke main dealer di Indonesia. Perusahaan ini juga bertugas melakukan pemesanan unit ke parent company (perusahaan induk)," katanya saat dihubungi Liputan6.com.

Fakta ini diperkuat melalui pernyataan dari Indonesian Ford Fiesta Community (Infinity) yang menyebutkan jika FMI hanya sebagai perpanjangan tangan dari prinsipal untuk mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

"FMI cuma fokus jualan sebagai perpanjangan tangan FMC, seperti makelar karena regulasi pemerintah Indonesia harus ada APM," tulis Infinity dalam status akun Facebook-nya, beberapa waktu lalu.

FMI tidak selalu memasok suku cadang

Pada jaringan dealer resmi, suku cadang Ford dikatakan telah dijamin oleh FMI hingga 10 tahun ke depan. Pemilik juga masih bisa melakukan perbaikan di jaringan dealer Ford.

"Spare part masih dijamin sama FMI sampai 10 tahun ke depan, jadinya aman. Kami enggak tutup, cuma ATPM doang yang tutup," ujar Putri, customer service PT Kreasi Auto Kencana, dealer resmi Ford di Cilandak.

Sementara itu, menurut Infinity, FMI tidak selalu melakukan pengadaan suku cadang mobil-mobil yang mereka pasarkan. Jaringan dealer Ford di Indonesia-lah yang melakukan pengadaan spare part langsung ke FMC di Thailand dan India.

"Sekarang sudah jelas FMI ditutup oleh FMC, klaim spare part dan lainnya selama ini juga langsung dari dealer ke FMC di Thailand dan India bukan ke FMI. Makanya nggak ada keseragaman tentang SOP (standar operasional prosedur) penanganan klaim tergantung bengkel resminya," tulisnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.