Sukses

Ternyata, Ini Alasan Jorge Lorenzo Cabut ke Ducati

Lorenzo akan mendapat pengalaman baru dan tantangan dari motor baru.

Liputan6.com, Madrid - Jorge Lorenzo resmi memutuskan hengkang ke Ducati dari Yamaha pada akhir musim ini. Banyak pihak menyayangkan kepindahan dari pembalap dengan nomor start 99 ini dari tim yang membesarkan namanya.

Bagaimanapun, Lorenzo memiliki alasan kuat untuk pergi membela tim asal Italia tersebut. Dengan membela tim baru, pastinya ia juga memiliki pengalaman baru dan tantangan dari motor baru.

Berikut ini alasan Por Fuera hengkang membela Ducati sebagaimana dilansir Motorcycle:

Tantangan Baru

Lorenzo telah memperoleh beragam prestasi saat membela Yamaha, mulai dari pole position, putaran tercepat, juara seri, dan tentu saja gelar juara dunia. Dikatakan, kepindahan ke Ducati untuk mencari tantangan baru dan berusaha mengejar prestasi Casey Stoner.

Pilihan Utama

Selagi membela Yamaha, Lorenzo hidup di bawah bayangan pembalap legendaris Valentino Rossi sekalipun memiliki prestasi lebih baik dari rekan setimnya itu. Dengan pindah ke Ducati, ia tidak lagi dianggap anak bawang dan mendapat sanjungan ketika berprestasi lebih baik dari Rossi. Ia berharap kepindahannya ke Ducati membuat dirinya disanjung sebagaimana Stoner.

Uang

Kepindahan mengejutkan Lorenzo ke Ducati juga dipengaruhi oleh uang berlimpah yang ditawarkan pabrikan asal Bologna, Italia tersebut. Ducati rela menggelontorkan dana hingga 15 juta euro demi membawa pria Spanyol ini menunggangi Desmosedici.

Motor yang cepat

Ducati Desmosedici selama ini dikenal sebagai motor paling buas di trek lurus jika dibandingkan merek-merek lain yang berlaga di MotoGP. Karakter Lorenzo yang agresif menurutnya tidak sesuai dengan tipikal Yamaha YZR-M1 yang lambat. Kecepatan adalah candu bagi Lorenzo dan Desmosedici bisa mengatasi rasa ketagihan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kecocokan Warna

Lorenzo dikenal menyukai warna merah yang ia tunjukkan melalui warna angka untuk nomor start. Adapun Ducati memiliki warna kebesaran merah menyala serta memiliki jaket offisial yang cukup modis sebagaimana kebiasaan orang Italia dalam berbusana. Paduan merah-merah ini dirasa ideal serta fashionable ketika dikenakan oleh Lorenzo.

Kerja sama dengan Stoner

Lorenzo bisa memanfaatkan kepindahannya ke Ducati untuk bekerja sama dengan Stoner dalam menjinakkan Desmosedici. Bukan rahasia lagi bila hanya Stoner seorang yang mampu memacu Desmosedici jadi menjadi juara dunia.

Masukan dari dua pembalap juara dunia bisa membuat Desmosedici GP17 jauh lebih kompetitif dan memudahkan Lorenzo mewujudkan ambisi sebagai juara.

Melakukan hal yang Rossi tidak lakukan

Jorge Lorenzo sangat paham apabila sukses di Ducati tentu membuat namanya semakin diperhitungkan atau lebih dicela jika memperoleh hasil buruk. Sebagai pembalap yang pernah meraih dua juara dunia Lorenzo yakin bisa mempersembahkan hasil terbaik pada si merah, Ducati. Keberhasilan yang dicapai ketika membela Ducati tentu jadi bukti bila ia sanggup melakukan hal yang tidak dapat dicapai oleh Valentino Rossi

Faktor Gianluigi Dall'igna

Gianluigi Dall'igna jadi sosok yang sanggup menyumbang kejayaan bagi Aprilia di ajang World Superbike. Kini, Dall'igna kembali memperkuat Ducati dan bertanggung jawab atas kebangkitan tim balap asal Italia tersebut di MotoGP. Berbagi pengetahuan dengan Dall'igna dalam membangun Desmosedici GP17 bisa jadi kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan oleh Lorenzo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.