Sukses

Menikmati Sedan Mewah Eks Silver Bird

Ada ratusan mobil Mercedes-Benz e200 Kompressor bekas armada Silver Bird yang siap pindah tangan ke konsumen privat.

Liputan6.com, Bogor - PT Blue Bird Tbk kembali membuka program penjualan mobil bekas. Kali ini, ada ratusan mobil Mercedes-Benz e200 Kompressor bekas armada Silver Bird yang siap pindah tangan ke konsumen privat.

Mercy yang dijual ini diproduksi pada 2009, dan telah menjadi bagian dari armada Silver Bird sejak lima tahun yang lalu. Meski tergolong uzur dalam ukuran mobil penumpang masa kini, mobil ini diklaim masih lincah.

Untuk membuktikannya, Blue Bird mengajak awak media untuk melakukan test drive, Sabtu (30/4). Tes dimulai dari kantor pusat Blue Bird di Mampang, Jakarta, menuju Jeep Station Indonesia di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Pertama-tama mari bahas soal interior. Ini penting, sebab salah satu keunggulan yang ditawarkan mobil-mobil Eropa adalah kemewahan. Dan benar saja. Kesan mewah memang muncul seketika saat masuk kendaraan.

Paduan antara warna hitam di seluruh dashboard dan jok, dipadu dengan unsur kayu di beberapa bagian seperti trim dan tuas kopling menimbulkan efek itu. Kenyamanan saat duduk di kursi penumpang pun relatif baik.



Jok ini berbahan kulit, serta posisinya bisa diatur sehingga bisa memberi ruang lebih pada kaki atau membuat punggung lebih rileks. Jok tidak membuat lelah setelah sampai ke tujuan.

Dalam test drive ini, mobil dipacu di atas dua jenis jalan. Pertama jalan aspal bagus, dan kedua jalanan yang relatif rusak, terutama setelah memasuki wilayah Megamendung.

Dalam dua jenis jalan itu, dirasakan bahwa kaki-kaki tetap prima. Suspensi tetap empuk meski melintasi jalanan berlubang. Kabinpun lumayan senyap, hanya saja suara wiper dirasa agak mengganggu ketika hujan mengguyur.

Satu-satunya kekurangan dari mobil yang ditumpangi ini adalah beberapa kerusakan pada bagian elektrik yang ditunjukkan oleh indikator berbentuk segitiga. Dalam indikator itu, terlihat bahwa beberapa fungsi yang tidak aktif adalah kontrol stabilitas elektrik dan run fleet.

Selain itu, posisi roda kemudi pun sudah tidak presisi, dalam arti roda ini sudah tidak horizontal ketika ban pada posisi lurus. Ini membuat tuas roda kemudi menghalangi indikator dashboard. Tanda bahwa mobil ini perlu spooring dan balancing.

Meski begitu, ini tidak terjadi di semua mobil. Saat perjalanan pulang, kami menggunakan unit lainnya dan didapati indikator normal. Pun dengan posisi roda kemudi yang presisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini