Sukses

Ducati Panigale `KW` Muncul di Tiongkok

Motor tiruan di jual lebih terjangkau dari versi aslinya.

Liputan6.com, Beijing - Industri otomotif lokal China sering menjiplak total desain model-model populer global untuk dipasarkan lokal. Tidak hanya mobil, motor juga ikut jadi sasaran.

Terdapat tiga merek sepeda motor global yang jadi korban plagiarisme industri lokal China, yakni Yamaha, Honda, hingga Ducati. Model laris dari ketiga merek tersebut ikut dikloning dan pastinya di jual lebih terjangkau dari versi aslinya.

Lebih parahnya, merek lokal juga mempelesetkan nama model tersebut agar konsumennya terkecoh. Berikut ini tiga model kondang sepeda motor yang ditiru:

Yayama R6 vs Yamaha R6

Foto: Indianautosblog

Yamaha jadi merek pertama korban kegilaan industri otomotif China. Motor sport kelas menengah yaitu R6 dikloning total baik desain maupun namanya.

Adapun kembarannya ini dinamai Yayama R6. Meskipun namanya nyaris mirip, sisi teknis jelas jauh berbeda. Yamaha R6 mengusung mesin 600 cc, sedangkan versi tiruan asal China dibekali mesin 150 cc berpendingin udara.

ZJMM R12 vs Honda CBR250R

Motor tiruan di jual lebih terjangkau dari versi aslinya.

Honda CBR250R menjadi motor sport yang populer di pasar global. Model ini juga hadir dalam varian mesin 300 cc untuk pasar Eropa.

Senasib seperti Yamaha R6, Honda CBR250R ikut dijiplak oleh manufaktur lokal China. Zhejiang Jiajue Motorcycle Manufacturing menciptakan R12 yang secara desain begitu identik dengan CBR250R. Perbedaannya, R12 hadir dalam pilihan mesin 125 dan 250 cc.

Wonjan WJ300 Space Ranger vs Ducati Panigale

Foto: Indianautosblog

Industri lokal China berhasil membuat Ducati Panigale versi murah. Motor kloningan tersebut dinamai Wonjan WJ300 Space Ranger.

Desain Wonjan WJ300 Space Ranger begitu mirip dengan Panigale, dan motor tersebut hadir dalam pilihan fairing atau semi fairing. Perbedaan mencolok terdapat pada mesin di mana versi tiruan hanya mengusung kapasitas 300 cc, bandingkan dengan Panigale asli dengan kapasitas 1.198 cc.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.