Sukses

Menyoal Tutupnya Mazda dan Ford di Indonesia

PT Mazda Motor Indonesia (MMI) menyusul jejak Ford hengkang dari Indonesia sebagai agen pemegang merek.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mazda Motor Indonesia (MMI) menyusul jejak Ford hengkang dari Indonesia sebagai agen pemegang merek. Saat ini keagenan Mazda dipercayakan kepada PT Eurokars Motor Indonesia.

Ada hal menarik dari cara dua merek ini undur diri. Mazda pergi dengan cara yang cukup cantik, sedangkan Ford perlu waktu lama untuk memutuskan RMA Group.

Eurokars mulai beroperasi sebagai distributor Mazda mulai Februari 2017. Peralihan dari PT MMI ke PT EMI tidak sampai mengorbankan karyawan maupun konsumen.

Layanan penjualan dan purna jual masih tetap ditangani oleh jaringan Mazda yang ada saat ini sebanyak 43 dealer, yang di dalamnya ada lima dealer milik Eurokars. Kondisi ini tidak mempengaruhi pelayanan Mazda kepada para konsumennya.

Lain halnya ketika Ford angkat kaki, pabrikan blue oval ini sempat berpolemik kepada para konsumennya sekaligus mengorbankan karyawan PT Ford Motor Indonesia (FMI) selaku agen pemegang merek.

Selain itu, peralihan keagenan dari PT FMI ke RMA Group asal Thailand memancing perdebatan antara para mitra jaringan dealer Ford yang ada di Indonesia. Konsorsium yang terdiri dari Ford Nusantara, Kreasi Auto Kencana, Arista Group, Fortune Dunia Motor, Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera, dan Mitra Buana Citra Abadi akhirnya melayangkan gugatan Rp 1 triliun ke FMI.

Untungnya, ketersediaan suku cadang Ford masih terjamin hingga 10 tahun ke depan. Jaringan dealer Ford 'pasang badan' memberi layanan purna jual dan pasokan suku cadang kepada konsumennya sekalipun tidak lagi ada dukungan agen pemegang merek ketika masa peralihan kepemilikan.

Jaminan layanan purna jual ini juga menjadi janji FMI kepada konsumennya sebelum Ford menunjuk pihak ketiga yang menggantikan keagenan FMI. Sekarang, RMA Group resmi menangani keagenan Ford dan bakal bertanggung jawab terhadap garansi kendaraan hingga ketersediaan suku cadang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini