Sukses

General Motors Bisa Ganggu Hubungan AS dan Tiongkok, Kenapa?

Pemerintah Tiongkok akan memberikan sanksi kepada General Motors (GM) karena terindikasi melakukan monopoli.

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah Tiongkok akan memberikan sanksi kepada General Motors (GM) karena terindikasi melakukan monopoli.

Isu ini ini berawal dari laporan China Daily. Namun surat kabar tersebut tidak menyebut merek mobil yang dimaksud. Barulah Bloomberg, mengutip orang yang dekat dengan masalah, mengatakan bahwa GM Tiongkok-lah yang dimaksud.

Zhang Handong, Direktur National Development and Reform Commission (NDRC), mengatakan pabrikan besar yang berbasis di Detroit, Amerika Serikat (AS) tersebut ketahuan mengatur harga ke distributor lokalnya.

Pengaturan harga tersebut diketahui setelah NDRC melakukan investigasi terhadap beberapa dealer di jaringan SAIC-GM (perusahaan patungan GM Tiongkok dengan pabrikan lokal). Pengaturan harga ini disebut melanggar hukum antitrust.

Menurut mereka, selain melanggar aturan, apa yang dilakukan GM dapat menghambat kompetisi antar pabrikan otomotif.

Sejauh ini tidak disebutkan apa bentuk hukuman yang bakal diterima GM. Namun yang jelas, isu ini sudah berdampak buruk bagi performa GM di bursa saham. Sebagaimana dilaporkan usatoday.com, saham GM turun 3,7 persen setelah isu ini berhembus.

Ini bukanlah kali pertama GM Tiongkok berurusan dengan NDRC. Pada 2014 lalu, mereka harus diselidiki karena juga terindikasi melakukan pengaturan harga secara ilegal.

Isu ini juga secara tidak langsung dapat memperburuk hubungan AS-Tiongkok pasca Donald Trump terpilih. Pasalnya, sejauh ini Trump belum memastikan sikapnya terhadap Taiwan, wilayah yang menurut pemerintah Tiongkok merupakan provinsi pembangkang.

Sementara Trump sendiri justru pernah menelepon presiden Taiwan. Langkah yang dikhawatirkan banyak pihak membuat marah Tiongkok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini