Sukses

Anti Mainstream, Mazda Terus Kembangkan Mesin Konvensional

Mazda menentang kehadiran mobil listrik dan masih mengembangkan mesin pembakaran dalam (combation engine).

Liputan6.com, Los Angeles - Mazda memang sering melakukan hal yang tidak biasa dibanding produsen mobil lainnya. Salah satunya, mengandalkan mesin rotari dalam beberapa dekade terakhir. Ada juga rencana untuk memperkenalkan mesin Diesel di Amerika Serikat, padahal pasarnya tengah terpuruk.

"Kematian mesin pembakaran dalam datang terlalu cepat," ujar Robert Davis, Senior Vice President Mazda, yang bertanggung jawab atas tugas khusus untuk pasar Amerika Utara, saat berbincang di sebuah seminar, seperti disitat Automotive News, Jumat (4/8/2017).

Robert Davis menentang dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik melalui insentif pajak, dan mewajibkan tersedianya model nol emisi di pasar tertentu, seperti California, Amerika Serikat.

Pihaknya mengklaim, masalah dari mobil listrik adalah kompleksitas dalam mendaur ulang baterai lithium-ion. "Kita perlu mempertimbangkan bahwa ini bukan nol emisi. Ini adalah emisi jarak jauh atau emisi pengungsi," jelas Davis.

"Kita perlu bekerja pada solusi terbaik bagi pelanggan dan lingkungan dengan target yang sama, bukan instruksi manual tentang bagaimana mencapainya," tambahnya lagi.

Mazda saat ini juga tengah mengembangkan tekhologi EV dan PHEV, meski inovasi di mesin konvensional tetap jadi prioritas.

Mazda dan Toyota juga mulai bernegosiasi pada November 2016, tentang kemungkinan kolaborasi untuk mengembangkan mobil pintar dan listrik. Dengan kolaborasi ini, Toyota akan berbagi teknologi hidrogen dan hybrid, sementara Mazda mesin Skyactiv.

Sementara itu, di Los Angeles Auto Show 2016, Kiyoshi Fujiwara, Boss R&D Mazda mengatakan, mobil listrik siap di 2019. Namun, mobil ini tidak akan tersedia secara global dan kemungkinan juga ada mesin hibrida dengan mesin rotari kecil.

Dari sisi teknologi mesin pembakaran internal, mazda berencana untuk mengenalkan mesin Skyactiv 2 dengan teknologi homogen pada 2018.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.