Sukses

4 Tips Penting Agar Wiper Mobil Bekerja Maksimal Saat Hujan

Cek terlebih dahulu kondisi karet wiper mobil. Apabila ditemukan retakan atau karet yang sudah lapuk, sebaiknya langsung ganti.

Liputan6.com, Jakarta - Sedia payung sebelum hujan. Ungkapan ini sangat pas bagi pemilik kendaraan ketika memasuki musim hujan. Sebab, para pemiliki mobil wajib melakukan pengecekan kendaraan.

Tak terkecuali pada bagian wiper. Saat hujan, komponen ini dapat berfungsi membasuh air pada kaca sehingga mampu membantu visibilitas pengemudi tetap terjaga.

Hanya saja, terkadang para pemilik kendaraan kerap acuh terhadap wiper. Alhasil, saat hujan datang, fungsi wiper menjadi tidak maksimal.

Karena itu, dilansir situs resmi Daihatsu, setidaknya ada 4 cara merawat wiper mobil agar tetap berfungsi secara maksimal, antara lain:

Pertama, cek terlebih dahulu kondisi karet wiper mobil. Apabila ditemukan retakan atau karet yang sudah lapuk, sebaiknya langsung ganti bagian karet wiper mobil tersebut.

Kedua, saat membersihkan wiper mobil, jangan mengelap pada pinggiran karet karena di situ terdapat bagian komponen lapisan kimia yang akan menjaga elastisitasnya. 

Karena itu, jika Anda mengelapnya maka cairan itu akan hilang. Kemudian saat membersihkan sebaiknya untuk memasang stand agar karet tidak menempel pada kaca mobil .

Ketiga, untuk membersihkan karet wiper mobil, Anda dapat menggunakan cairan khusus pembersih wiper yang tersedia di bengkel mobil.

Setelah membelinya Anda dapat tuangkan cairan wiper tersebut bersama dengan air ke dalam sebuah wadah. Lalu gunakanlah untuk membersihkan wiper mobil tersebut.

Periksa secara berkala pada bagian poros wiper. Kamu bisa semprotkan cairan khusus atau WD cleaner untuk menjaga agar wiper tetap berkerja dengan lancar. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Pemilik Mobil Salah Kaprah Soal Wiper

Mobil-mobil baru di Eropa sudah tak lagi menggunakan wiper konvensional dan beralih menggunakan jenis flat-blade. Sementara di Indonesia, mayoritas mobil yang dipasarkan masih mengandalkan wiper konvensional.

Secara desain, bilah karet penyapu air di windshield ini punya sejumlah kelemahan. Mulai dari bobot hingga karetnya yang relatif mudah getas. Meski menggunakan wiper konvensional, bukan berarti mobil tersebut tak bisa menggunakan wiper jenis lain seperti flat-blade.

"Sayangnya banyak yang tidak tahu bahwa wiper mobil yang sebelumya pakai konvensional bisa menggunakan flat-blade," tutur Zann Hong Automotive Aftermarket, Customer Communication for Bosch Asia Pacific South-East Bosch (SEA) di sela-sela kunjungan pabrik wiper Bosch, Changsa, Tiongkok.

Praktis, mereka tidak tahu bahwa ada jenis wiper yang ringan dan efisien tapi menjanjikan performa serta daya tahan. Bahkan bila wiper konvensional dan hibrida harus diganti tiap enam bulan, tipe yang flat-blade cukup setahun sekali.

Wiper konvensional disebut sebagai teknologi lama, yang secara desain  punya komponen braket dan karet. Sementara wiper hibrida strukturnya mengolaborasikan flat blade dan konvensional.

Sementara flat-blade, punya bobot yang relatif lebih ringan. Secara fisik wiper jenis ini hanya punya holder kecil di tengah wiper. Komponen penyapu dan bilah wiper terbuat dari karet dengan menyematkan rangka besi pipih di dalam. Bosch mengklaimwiper flat-blade punya performa yang lebih baik dalam menyapu air. 

Kemudian berdasarkan pengujian, karet wiper juga tak mudah getas. "Wiper flat-blade lebih ringan sehingga membutuhkan less power sehingga tidak membebani motor yang pada akhirnya penggunaan energi yang lebih rendah dan pangkas cCO2," ucap Zhao Pengfei Regional Business Unit Director of China for Wiper System, Bosch Electrical Drives.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.