Sukses

Apa Saja Masalah Baterai Daur Ulang?

Diperkirakan dalam dua dekade mendatang, banyak orang yang ingin membeli mobil. Mereka pasti akan menginginkan mobil yang hemat sehingga akan dibutuhkan banyak paket baterai sebagai bagian dari sistem hybrid.

Liputan6.com, Jakarta: Produsen mobil terus mengembangkan model listrik (EV) berbasis mesin hybrid. Hanya masalah waktu sebelum kita melihat semua mobil dilengkapi peralatan penghemat bahan bakar minyak atau BBM dan selanjutnya full listrik.

Ketika populasi dunia akan mendekati 8,2 miliar dua dekade mendatang, maka akan semakin banyak orang yang ingin membeli mobil. Mereka pasti akan menginginkan mobil yang hemat sehingga akan dibutuhkan banyak paket baterai sebagai bagian dari sistem hybrid.

Kini mobil dengan tenaga baterai sudah banyak lalu-lalang. Apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan ketika kemasan baterai mereka harus diganti?

Model hybrid Toyota Prius dan Honda Insight era 1990-an masih terlihat di jalan umum. Baterai model-model itu mendekati akhir hidup mereka.

Menurut laman Edmunds.com, lebih dari dua juta model hybrid di jalanan Amerika Serikat dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahunnya. Misalnya, 193.000 model hybrid dan mobil listrik telah dijual di AS dalam lima bulan pertama tahun ini.

Perusahaan seperti Umicore dan Toxco sudah mulai mengembangkan teknologi untuk menangani masalah daur ulang baterai. Jika masalah ini tidak ditangani sekarang, bukan tidak mungkin baterai-baterai usang kendaraan ramah lingkungan malah jadi masalah lingkungan.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.