Sukses

Ini Keunggulan Kota yang Memperhatikan Keselamatan Berkendara

Berikut adalah kelebihan empat kabupaten dan kota terbaik dalam hal keselamatan berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Empat kabupaten/kota terpilih menjadi daerah terbaik dalam Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2015 karena sukses menciptakan lingkungan yang mampu mewujudkan keselamatan berkendara.

Penghargaan yang diselenggarakan Adira Finance itu menetapkan Surabaya, Jepara, Balikpapan, dan Hulu Sungai Selatan sebagai kota paling aman bagi pengendara.

Dijelaskan, pemenang merupakan hasil penyaringan ketat dari 76 kabupaten/kota yang turut serta. Penyelenggara menggunakan lima parameter keselamatan jalan; manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, serta penanganan pra dan pasca kecelakaan.

Sebelum sampai ke puncak acara, kabupaten kota ini menjalani sejumlah seleksi, dari mulai survei acak hingga penilaian kritis oleh para ahli transportasi. 76 kabupaten kota diseleksi menjadi 16, lalu kemudian 12, dan akhirnya terpilihlah empat kabupaten kota.

Lantas, apa saja kelebihan kabupaten kota ini dibanding dengan wilayah lainnya? Berikut ulasannya:

Surabaya

Dalam IRSA 2015, Surabaya menjadi pemenang dalam kategori kota dengan jumlah penduduk di atas 1 juta jiwa. Beberapa inovasi mereka lakukan. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas publik agar mobilitas masyarakat lebih pendek.

Selain itu, beberapa usaha lain yang mereka lakukan adalah membuat ribuan meter trotoar agar kota lebih ramah terhadap pejalan kaki, pembinaan ke sekolah-sekolah, serta mengintegrasikan layanan traffic berbasis Teknologi Informasi.

>> Klik laman selanjutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

Jepara

Kota yang terkenal dengan seni ukirnya ini berhasil meraih titel sebagai kabupaten terbaik dengan kategori penduduk di atas 1 juta jiwa. Salah satu strategi menarik yang mereka lakukan untuk menekan jumlah kecelakaan adalah membuat aplikasi smartphone bernama Petualangan Baseta (Badut Keselamatan Berlalu Lintas).

Kebijakan menonjol lainnya yang telah pemerintah lakukan adalah mengintegrasikan kerja-kerja Puskesmas, pemerintah, dan kepolisian. Ini membuat ambulans akan hadir kurang dari 10 menit jika terjadi kecelakaan. Melalui aturan ini, angka kecelakaan di Jepara turun 48 persen pada 2014 dibanding satu tahun sebelumnya.

Penilaian didasarkan pada lima parameter keselamatan jalan; manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, serta penanganan pra dan pasca kecelakaan.


Balikpapan

Kota Balikpapan menjadi pemenang kategori penduduk di bawah 1 juta jiwa. Berbagai kebijakan telah dilakukan Pemkot, di antaranya adalah mengubah uji kelayakan kendaraan dari manual ke komputerisasi.

Selain itu, kebijakan lain yang mereka lakukan adalah penambahan rambu jalan, rekayasa lalu lintas yang baik di momen-momen tertentu, serta sosialisasi ke anak-anak sekolah. Strategi ini membuat angka kecelakaan turun 23 persen pada 2014.

Hulu Sungai Selatan

Hulu Sungai Selatan berhasil menjadi juara dalam kategori kabupaten dengan penduduk di atas 1 juta jiwa. Mirip dengan Surabaya, kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan ini juga memprioritaskan para pejalan kaki dengan memberikan ruang trotoar yang luas, serta anggaran untuk infrastruktur jalan yang lebih besar.

Selain itu, pemerintah juga mengandalkan pihak lain seperti media massa untuk mensosialisasikan keselamatan berkendara, serta bekerja sama dengan rumah sakit agar penanganan kecelakaan lebih cepat. Angka kecelakaan Hulu Sungai Selatan pada 2014 turun 33 persen dibanding setahun sebelumnya.

(rio/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.