Sukses

Detektif Turun Tangan untuk Pecahkan Kasus Dieselgate

Volkswagen (WV) Group berencana merekrut mantan kepala Federal Bureau of Investigation (FBI).

Liputan6.com, California - Volkswagen (WV) Group berencana merekrut mantan kepala Federal Bureau of Investigation (FBI). Orang ini akan ditugaskan untuk membantu VW membuat kesepakatan-kesepakatan dengan pejabat Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan skandal Dieselgate.

Menurut surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung, dilansir Automotive News, orang yang dimaksud berama Louis Freeh. Ia akan dipekerjakan sebagai penasihat. VW berharap relasi Freeh dengan pejabat-pejabat AS dapat memudahkan mereka menyelesaikan masalah ini.

Freeh adalah kepala FBI antara 1993 hingga 2001. Dijelaskan, orang ini awalnya bekerja di Daimler. Ia ditarik oleh direktur legal VW baru bernama Christine Hohmann-Dennhardt, yang merupakan staf Freeh di Daimler.

Menurut surat kabar itu, sebuah komite baru dibuat khusus oleh dewan pengawas perusahaan untuk membahas pengangkatan Freeh. Sayang, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari VW.

Selain Freeh, Robert Mueller yang juga mantan kepala FBI pada periode 2001 sampai 2013 akan turut serta menyelesaikan masalah ini. Bedanya, ia tidak diminta oleh VW, melainkan dipilih oleh seorang hakim federal.

Untuk diketahui, pasca terkuaknya skandal Dieselgate, VW menghadapi serangkaian gugatan hukum. Mereka misalnya, diminta untuk mengganti kerugian materil pemilik VW bermesin Diesel di AS dengan jumlah mencapai US$ 26 miliar.

Ini tentu sangat merugikan VW. Mereka misalnya, mengatakan siap melepas asetnya demi mengganti biaya perbaikan mobil. Salah satu aset yang dimaksud adalah beberapa merek di bawah payung VW Group seperti Ducati, Lamborghini, dan Bentley.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.