Sukses

Intip Kebijakan Industri Otomotif Negara Tetangga

Bagaimana kebijakan pemerintah Thailand terhadap industri otomotif, terutama yang berkaitan dengan komponen lokal?

Liputan6.com, Jakarta - Selain Thailand dan Indonesia, salah satu negara penting dalam industri otomotif Asia Tenggara adalah Malaysia. Mereka bahkan sempat punya mobil nasional (Proton), meski statusnya saat ini telah berubah.

Lantas sebenarnya bagaimana kebijakan pemerintah negara itu terhadap industri otomotifnya? Baru-baru ini, Kementerian Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia mengatakan tak akan melepas tanggung jawab dalam menciptakan ekosistem industri otomotif yang menjanjikan.

"Sejalan dengan aspirasi yang diuraikan dalam National Automotive Policy (NAP), pemerintah berkomitmen untuk lebih meningkatkan pengembangan sektor ini (komponen lokal)," ujar mereka dalam situs webnya, dilansir The Star.

Untuk diketahui, menurut laman Themalaymailonline, mobil impor yang dirakit di Malaysia harus punya kandungan lokal antara 30-40 persen. Sementara Proton saat masih dimiliki pemerintah komponen lokalnya mencapai 90 persen.

Selain komponen lokal, pemerintah Malaysia akan mengkaji pinjaman lunak bagi Proton dari semua aspek. Pinjaman ini digunakan untuk merevitaliasasi perusahaan, mengingat penjualannya yang terseok-seok.

Dikatakan, meski status Proton telah jadi perusahaan swasta, pemerintah tetap membantu. Sebab, ada 12 ribu pekerja Malaysia di sana, serta lebih dari 47 ribu tenaga kerja terserap oleh 350 perusahaan komponen penunjang.

Jika pemerintah setuju memberikan bantuan keuangan, Proton diminta melakukan beberapa langkah sulit tapi perlu untuk memastikan produksi jangka panjang. Menteri Mustapa Mohamed tak merinci langkah apa yang dimaksud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini