Sukses

Toyota Gunakan Karet Biosintesis, Apa Untungnya?

Toyota berencana menggunakan karet biosintetis baru bernama biohydrin. Dengan ini, emisi yang keluar lebih sedikit 20 persen.

Liputan6.com, Aichi - Toyota, pabrikan terbesar di dunia saat ini, berencana menggunakan karet biosintesis baru bernama biohydrin. Karet ini pertama-tama akan menggantikan komponen karet konvensional di bagian mesin serta selang sistem penggerak.

Dilaporkan Car and Driver, karet ramah lingkungan ini dikembangkan oleh Toyota, Zeon Corporation, dan Sumitomo. Dijelaskan, karet biohydrin ini berasal dari tanaman, yang sebagaimana diketahui mampu menyerap karbon dioksida ketika masih hidup.

Dengan menggunakan bahan ini, maka diprediksi emisi karbon yang keluar dapat berkurang hingga 20 persen. Meski begitu, tidak dijelaskan tanaman apa yang dimaksud.

Dijelaskan, mesin dan selang sistem penggerak pada dasarnya membutuhkan kandungan minyak yang banyak, serta mampu menahan suhu tinggi akibat gesekan. Dan semua ini dapat dilakukan oleh karet biohydrin yang telah teruji melalui serangkaian tes.

Dikatakan, penggunaan karet ajaib ini akan dimulai pada Mei nanti. Diharapkan semua mobil Toyota yang dibuat di Jepang sudah mengadopsinya akhir tahun nanti. Tidak disebut apakah bahan yang sama juga akan digunakan di pabrik Toyota lain di luar Jepang.

Meski demikian, Toyota telah berencana akan memperluas penggunaan biohydrin untuk komponen-komponen berbahan karet lain. Beberapa di antaranya adalah selang rem dan selang saluran bahan bakar.

Toyota telah menetapkan standar lingkungan untuk perusahaannya sendiri sejak Oktober 2015. Terget jangka panjangnya, mereka mau seluruh kendaraan Toyota bebas emisi gas buang pada 2050.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini