Sukses

Cerita di Balik Motor Seharga Rp 4,5 Miliar

Seorang desainer motor menciptakan superbike berkualitas tinggi. Sayang, ia tak pernah menyelesaikan ambisinya itu sampai tutup usia.

Liputan6.com, Bologna - Di Indonesia, nama Massimo Tamburini mungkin tak terkenal. Tapi tidak demikian di Italia. Di sana, nama ini identik dengan sepeda motor canggih berdesain keren. Ya, Tamburini adalah desainer motor terkenal.

Beberapa merek yang pernah merasakan buah karyanya adalah MV Agusta dan Ducati. Pria ini akhirnya meninggal dunia pada 2014 lalu, dan meninggalkan beragam karya yang masih dikenang hingga sekarang.

Tapi ia masih punya hutang. Sebelum meninggal, Tamburini hampir menyelesaikan desain superbike. Agar tak punya tanggungan lagi, anaknya Andrea Tamburini memutuskan melanjutkan pekerjaan ayahnya hingga selesai.

Pekerjaan inipun akhirnya selesai. Sepeda motor ini kemudian diberi nama T12 Massimo. Menurut laman Cyclworld, T adalah Tamburini, 12 dianggap sebagai angka keberuntungan, serta Massimo dalam bahasa Indonesia berarti maksimal.

Bisa dibilang, sepeda motor ini adalah puncak kreativitas Tamburini. Pasalnya, saat bekerja dengan pabrikan ternama, ia selalu dibatasi oleh terbatasnya anggaran dan semakin ketatnya aturan homologasi.

Pasca keluar dari MV Agusta pada 2008, pria ini langsung tancap gas membuat proyek sendiri. Ya, meski tak pernah ia selesaikan.

Dikatakan, tujuan utama Tamburini adalah merealikasikan sepeda motor terbaik, paling aman, paling ringan, dan sepeda motor yang paling kompak yang pernah diciptakan di kelas superbike.

T12 Massimo menggendong mesin SBK paling eksklusif, BMW S1000RR empat silinder segaris. Mesin ini hasilkan tenaga maksimal 230 Tk. Dengan bahan serat karbon di beberapa bagian, T12 hanya punya bobot seberat 155 kg.

Selain mesin, beberapa komponen lain juga berasal dari merek ternama. Ada yang berasal dari merek Ohlins, Brembo, dan Marchesini. Sementara bagian lain komponennya dibuat sendiri dan telah memiliki paten.

T12 Massimo dibanderol dengan harga US$ 342 ribu atau sekira Rp 4,55 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.